androidvodic.com

Armada Kapal Selam Nuklir Australia Untuk Antisipasi Konflik Dengan China, Apakah Negara Barat Siap? - News

Saat Australia memilih kekuatan nuklir sebagai bagian pertahanan dan garis pertempuran sedang ditarik untuk menghadapi kemungkinan pertikaian dengan China, timbul pertanyaan: apakah negara Barat siap untuk itu?

Australia-Inggris-Amerika Serikat kemarin mengumumkan perjanjian baru bidang pertahanan bernama AUKUS, yang program pertamanya menyiapkan armada kapal selam nuklir untuk Australia.

Para pengamat menyebut AUKUS dirancang untuk menghadapi dominasi China di kawasan ini.

China sendiri telah menutup setiap celah dari keunggulan militer Amerika sedemikian rupa sehingga Laksamana Phillip Davidson dari AS menyebut China bisa "secara paksa mengubah status quo".

China telah berinvestasi dalam kemampuan rudal jelajah dan balistik anti-kapal untuk melawan kekuatan Angkatan Laut AS.

Ini adalah strategi yang dikenal sebagai penolakan anti-akses/area (A2/AD). Bagi Beijing, hal ini merupakan pencapaian tujuan yang telah mereka sampaikan yaitu memenangkan peperangan regional.

Pentagon menggambarkan strategi A2/AD China sebagai sarana untuk "menghalangi, atau jika diperlukan, mengalahkan intervensi pihak ketiga terhadap serangan berskala besar" dari Tentara Pembebasan Rakyat China.

Bagian dari strategi ini adalah menargetkan kapal bertenaga nuklir milik AS. Rudal balistik bersenjata DF-21D China dirancang untuk menyerang kapal yang bergerak.

China juga telah membawa rencana perang ke luar angkasa. Negara itu memiliki 200 satelit di orbit Bumi, beberapa di antaranya dirancang untuk tujuan militer dan pengawasan maritim.

China bahkan memiliki rencana yang disebut sebagai "Pearl Harbor Ruang Angkasa", merujuk ke serangan Jepang di Hawaii dalam PD II. China bisa meluncurkan serangan mendadak untuk menghancurkan satelit AS dan melumpuhkan militer negera itu.

Ekspansi militer China ke pulau-pulau yang dipersengketakan di Laut China Selatan memberinya keunggulan penting untuk mengerahkan pesawat tempur dan peluncur rudal bergerak.

Tantangan bagi Amerika

Lembaga think tank AS Rand Corporation, melihat tantangan keamanan di Asia-Pasifik antara tahun 2030 dan 2040, menyebutkan Amerika memang menghabiskan lebih banyak anggaran untuk pertahanan daripada China, namun menyebar tipis secara global.

Sementara Beijing dapat fokus pada wilayah sekitarnya sendiri.

Hal itu, katanya, menjadikan "kedua kekuatan militer di kawasan itu lebih seimbang dan mungkin memberi China keunggulan di wilayahnya."

Terkini Lainnya

  • Saat Australia memilih kekuatan nuklir sebagai bagian pertahanan dan garis pertempuran sedang ditarik untuk menghadapi kemungkinan…

  • Tantangan bagi Amerika

  • BERITA TERKINI

Tautan Sahabat