Pembiayaan Bank Mega Syariah Capai Rp 7,127 T di Kuartal I 2013 - News
News, JAKARTA - Jumlah pembiayaan PT Bank Mega Syariah pada kuartal 1 2013 sudah mencapai Rp 7, 127 triliun. Jumlah ini sudah mendekati target pembiayaan pada akhir 2013 yang mencapai Rp 7,4 triliun.
Presiden Director, Bank Mega Syariah, Beny Witjaksono, mengatakan akan kemungkinan merevisi target jika jumlah pembiyaannya semakin membesar.
"Kami akan revisi target, pada bulan Juli kami selalu melakukan evaluasi, kemungkinan akan ada revisi target dari target awal pembiayaan kami," katanya di Jakarta, Jumat (12/4/2013).
Pencapaian pembiayaan membuat laba setelah pajak pada kuartal 1 mencapai Rp 72,77 miliar. Jumlah ini masih jauh ketimbang target laba setelah pajak pada 2013 sebesar Rp 198 miliar. Target itu melebihi pencapaian laba setelah pajak pada 2012 silam, yang mencapai Rp 184,87 miliar.
Untuk merealisasikannya Bank Mega Syariah akan menekan rasio Kredit Macet (NPL). Bank Mega Syariah berencana menekan NPL di kisaran 2,23 persen dari NPL pada 2012 silam yang mencapai 2,96 persen.
Adapun untuk sektor Pembiayaan Bank Mega akan bersumberkan dari UKM dan Konsumer. Sektor UKM akan memberikan kontribusi sebanyak 60 persen dan diikuti dengan Joint Financing, (kredit pembayaran kendaraan bermotor) sedangkan sektor lainnya akan tetap.
"Diharapkan yang mendominasi UKM serta Joint financing dan sisanya, komersial serta dana haji dan gadai akan tetap, fokus kami adalah pembiayaan UKM dan pengembangan nasabah mikro," katanya.
Terkini Lainnya
Jumlah pembiayaan PT Bank Mega Syariah pada kuartal 1 2013 sudah mencapai Rp 7, 127 triliun. Jumlah ini sudah mendekati
Harga Bawang Putih Mahal di Atas Rp 40 Ribu Per Kg, Diatasi dengan Impor?
BERITA TERKINI
berita POPULER
Dedolarisasi, Negara-negara BRICS Akan Luncurkan Sistem Keuangan Independen
Pemerintah Minta KKKS Garap Lapangan Migas yang Nganggur
Cegah Penyalahgunaan Narkoba di Lingkungan Perusahaan, BUMN Ini Gandeng BNN
Ada Proses Merger, Assesment Center Dukung Transformasi Digital di AP Indonesia
Wacana Penerapan Pajak Bea Masuk 200 Persen Produk China, Pengusaha Ingatkan Hal Ini ke Pemerintah