androidvodic.com

API: 100 Persen Mesin Tekstil Indonesia Masih Diimpor - News

News, JAKARTA - Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) ternyata masih ketergantungan dalam hal permesinan. Bahkan, 100 persen mesin TPT yang digunakan di dalam negeri masih diimpor.

Ade Sudrajat, Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), mengatakan hingga saat ini Indonesia dipastikan bukan produsen dan hanya sebagai pengguna (user). Seharusnya, Indonesia bisa membuat semacam cetak biru dalam memproduksi mesin tekstil.

"Sebetulnya kita pernah bisa melakukan hal tersebut pada 90-an. Tapi berakhir di BPPN ((badan penyehatan perbankan nasional). Kalau sudah di BPPN berarti meninggal dunia, lalu bagaimana pun juga ke depan kita harus bisa menghidupkan kembali hal tersebut," katanya, Senin (15/4/2014).

Menurut Ade, dari tahun ke tahun impor mesin TPT terus meningkat tajam. Bahkan, pada 2012, impor mesin menembus angkan 1 miliar dolar Amerika Serikat.

Nah, untuk bisa memajukan industri TPT lokal, pemerintah dan pelaku industri mau tidak mau harus mengimpor mesin dengan minimal harga 1.000 dolar AS per unit.

Sementara itu dari pelaku industri, asosiasi menggandeng PT Peraga Nusantara Jaya untuk menggelar pameran bertaraf internasional.

Pameran industri tekstil dan produk tekstil (TPT) tersebut bertajuk Indo Intertex-Inatex-Indo Dyechem 2014. Rencananya, pameran tersebut akan diisi terkait teknologi permesinan tekstil dan garmen, bahan baku produk tekstil, serta dye tuff, dan kimia tekstil.

pameran digelar di JIEXPO Kemayoran, Jakarta mulai 23-26 April pukul 10.00-18.00 dengan target pengunjung 30.000 yang berasal dari sejumlah kalangan yaitu pengusaha, profesional, dan akademisi dari sektor industri TPT. Kabarnya, pameran ini juga akan dibuka oleh Menteri Perindustrian MS Hidayat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat