Rupiah Terkapar, PHK Mengintai Karyawan Pabrik Tekstil - News
News, JAKARTA - Pelemahan rupiah terhadap mata uang Paman Sam membuat industri tekstil ketar-ketir. Banyak pabrik yang terpaksa gulung tikar dan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat menjelaskan, pelemahan rupiah membuat pembelian bahan baku menjadi lebih mahal. Padahal, sebagian besar sampai 80 persen bahan baku tekstil harus diimpor.
Jika begitu, produsen tekstil dalam negeri terpaksa mengerek harga jual di tengah pelemahan daya beli masyarakat Indonesia.
Ade bilang, efek dari penguatan dollar tersebut membuat beberapa produsen tekstil gulung tikar. PHK yang terjadi pun sampai puluhan ribu karyawan.
"36.000 karyawan sudah di PHK," ungkap Ade kepada KONTAN, Senin (24/8). Ade bilang, PHK telah terjadi dari Desember 2014 hingga Agustus 2015.
Melihat pasar spot, rupiah kemarin diperdagangkan di level Rp 14.050. Jika akhir tahun lalu posisi rupiah Rp 12.388 per dolar AS, kemerosotan mata uang Garuda di tahun berjalan ini sudah 13 persen. (David Oliver Purba)
Terkini Lainnya
Gejolak Rupiah
Pelemahan rupiah terhadap mata uang Paman Sam membuat industri tekstil ketar-ketir.
Mengenal Permenaker Nomor 5 Tahun 2024 tentang Sistem Informasi Pasar Kerja
BERITA TERKINI
berita POPULER
Demi Sejahterakan Masyarakat Pengusaha Tambang Lokal Harus Diprioritaskan Terkait Perizinan
Baju Impor Ilegal Marak di Pasaran, Mendag Zulkifli Hasan dan Asosiasi Bentuk Satgas
Inaplas Keluhkan Permendag 8/2024: Industri Polyester Telah Tutup dan Lainnya Segera Menyusul
Komisi VI DPR Nilai Tepat BTN Batalkan Rencana Akuisisi Bank Muamalat
Perluas Jangkauan di Asia-Pasifik, Vietjet Buka Rute Penerbangan ke China dan Korea Selatan