Bandara HAS Hanandjoeddin Tanjung Pandan Siap Dipermak dengan Anggaran Rp 13 Miliar - News
News, BELITUNG-- Untuk mendukung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Kelayang, pemerintah menyiapkan pembangunan Bandara H.A.S Hanandjoeddin, Tanjung Pandang, Belitung, Bangka Belitung.
Bandara ini rencananya akan disiapkan sebagai bandara internasional. Biaya pembangunannya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat dan daerah, dalam hal ini Pemerintah Provinsi (Peemprov) angka Belitung (Babel).
"Dari Pemprov sebelumnya sudah keluarkan Rp 2 miliar, kemudian kemarin Rp 11 miliar," ujar Gubernur Bangka Belitung Rustam Effendi kepada Kompas.com, Jumat (2/9/2016).
Biaya ini, kata Rustam, dihabiskan untuk proses penimbunan. Pasalnya, struktur lahan yang akan dibangun pengembangan, lebih rendah daripada landasan yang sudah dibangun sebelumnya.
Ia mengaku, pengembangan bandara yang terletak di Tanjung Pandan ini memang lebih dulu dilakukan dibandingkan Bandara Depati Amir di Pangkal Pinang, Babel.
Saat survei awal, ternyata ditemukan bahwa proses pengembangan Bandara Hanandjoeddin lebih mudah dilakukan karena pembebasan lahannya tidak memakan waktu lama.
Hal ini juga disebabkan karena biaya pembebasan lahan di Belitung jauh lebih murah daripada di Bangka.
"Lahannya jauh sekali bedanya. Di Bangka bisa 5-6 kali lipat (lebih mahal) daripada di Belitung," kata Rustam.
Sementara itu, untuk pembangunan bandara ini sendiri tengah menunggu proses lelang. Rencananya, September ini, proyek akan dilelang.
Meski demikian, penimbunan lahan sudah dilakukan sebelum proses lelang oleh Pemprov Babel. Selain penimbunan, Pemprov Babel juga membangun jalan atau akses dari bandara menuju hotel-hotel.
Penulis: Arimbi Ramadhiani
Terkini Lainnya
"Dari Pemprov sebelumnya sudah keluarkan Rp 2 miliar, kemudian kemarin Rp 11 miliar"
Pengusaha Apresiasi Temuan Satgas Impor Ilegal, Nantikan Dampak Nyata Terhadap Industri
BERITA TERKINI
berita POPULER
Badai PHK Masih Berlanjut, ASPEK Sebut Sektor-sektor yang Bakal Terkena
Soal Kabar Reshuffle Menteri ESDM, Arifin Tasrif: Kalau Benar Kenapa?
Kemenko Perekonomian dan ERIA Perkuat Aliansi untuk Masa Depan Ekonomi Digital ASEAN
Astra Financial Biayai Kredit Mobil Hybrid Sebanyak 1.261 Unit
Proses Birokrasi Dinilai Perlu Cepat di Tengah Perekonomian Global yang Dinamis