androidvodic.com

Peluang Toyota Memperbesar Pasar Mobil Kompak Terbuka Lebar di Indonesia - News

News, JAKARTA - Pengembangan compact car (mobil kompak) dengan engine berkapasitas kecil seperti Agya di Indonesia kian terbuka lebar setelah Toyota Motor Corporation (TMC) sebagai automaker terbesar dunia mendirikan Emerging-market Compact Car Company (ECCC) pada awal Januari 2017 lalu.

Indikasi ke arah sana kian terlihat dengan kedatangan Managing Officer TMC Hiroyukui Fukui ke Indonesia secara bersamaan dengan Presiden Daihatsu Motor Co. Ltd (DMC) Soichiro Okudaira.

“Harapannya, kedatangan kami berdua ke Indonesia tentu dapat memberikan hal yang positif bagi Indonesia, terutama di industi otomotif,” kata Hiroyukui Fukui yang pernah menjabat sebagai President Director PT Toyota-Astra Motor, di sela pembukaan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) yang berlangsung 10-20 Agustus di ICE, BSD, Tangerang, Banten, Kamis (10/8).

Seperti diketahui, setelah menuntaskan akuisisinya terhadap 100 persen saham DMC pada tahun 2016 lalu, TMC pada awal 2017 lalu mendirikan Emerging-market Compact Car Company (ECCC) sebagai perusahaan internal bagi pengembangan compact car untuk pasar emerging market. Sebagai bagian dari emerging market, kehadiran ECCC ini tentu akan berdampak positif bagi pengembangan mobil kompak lokal Toyota di Indonesia, terutama yang sudah dikembangkan secara berkolaborasi selama ini seperti Toyota Agya dan sekaligus bagi pengembangan industri otomotif nasional.

Dalam rilis yang dikeluarkan TMC beberapa waktu yang lalu, kehadiran ECCC disebutkan akan mengganti pola lama kolaborasi Toyota-Daihatsu dengan memformulasikan lagi pembagian produk dan rencana bisnis dengan tetap bisa menggunakan basis produksi mobil yang sudah ada. Perusahaan baru ini dilengkapi tiga divisi yaitu, Product & Business Planning Division, Product Planning Division, dan Quality Planning Division.

ECCC akan fokus pada pengembangan mobil kompak yang selama ini menjadi andalan Daihatsu dan akan diperkuat oleh teknologi Toyota yang lebih advance dan ramah lingkungan. Oleh karena itu, meski produksi dan product planning ditangani langsung oleh ECCC, untuk Quality Planning perusahaan ini akan bertanggungjawab langsung kepada TMC, khususnya untuk produk yang akan menggunakan brand Toyota.

Sejalan dengan adanya ECCC, struktur bisnis Toyota ikut mengalami perubahan. Toyota Motor Asia Pacific Engineering and Manufacturing Co., Ltd. (TMAP-EM) yang selama ini dikenal khusus menangani pengembangan Toyota untuk mendukung logistik dan persiapan produksi model lokal, kini juga harus bertanggungjawab untuk mendukung Daihatsu sebagai pusat produksi compact car.

TMAP-EM kini juga berganti nama menjadi Toyota Daihatsu Engineering and Manufacturing Co., Ltd. (TDEM). Presiden DMC Masanori Mitsui sendiri telah ditunjuk sebagai Chairman ECCC. Sedangkan Presiden ECCC berasal dari TMC, yaitu Toyota Managing Officer Shinya Kotera.

Market Leader di Segmen New Entry Compact

Kehadiran ECCC diproyeksikan akan semakin memperkuat pasar mobil kompak Toyota di Indonesia di tengah kian luasnya segmen ini seiring dengan tuntutan pasar akan keberadaan mobil yang ramah lingkungan. Perkembangan tersebut juga memberi peluang produk mobil kompak Toyota yang ada saat ini yaitu, Toyota Agya untuk tampil sebagai market leader di segmen new entry compact

Market share mobil kompak yang pada 2012 baru sebesar 15 persen, pada 2016 sudah mencapai 24 persen, bahkan sempat mencapai 30 persen pada 2015. Tercatat sejak masuk pasar pada 2012, total penjualan Toyota Agya sudah mencapai 196.156 unit dengan market share di atas 30 persen.

Toyota dengan ECCC-nya sangat mungkin akan memberikan sentuhan yang sangat bermakna untuk mengubah perspektif pelanggan terhadap Agya sebagai produk new entry compact Toyota yang tidak kalah stylish dan modern dibandingkan segmen di atasnya. Apalagi sejalan dengan semangat Toyota Let’s Go Beyond melalui implementasi Beyond Product, Beyond Technology dan Beyond Service Toyota akan senantiasa berupaya menghadirkan produk-produk yang mampu memuaskan ekspektasi pelanggan.

Citra baru dari mobil new entry compact Toyota ini pun akan makin terbangun dan siap bersaing dengan brand-brand lain di kelasnya. Meski produksi mobil kompak Toyota nantinya tetap dilakukan Daihatsu, namun kontrol kualitas tetap berada tangan Toyota. Quality Planning Division ECCC nantinya bertanggungjawab terhadap Toyota,” seperti yang dikatakan kata TMC dalam rilisnya tersebut.

Sebagai catatan, kolaborasi TMC dengan DMC telah menempuh perjalanan panjang sejak pemegang saham Daihatsu menyetujui penjualan saham ke TMC pada 1967 sebesar 16,8 persen. Kerjasama ini semakin diperkuat dengan penjualan saham DMC kepada TMC pada 1995 menjadi sebesar 33,4 persen. Sejak itu, TMC memberikan kontrak untuk memproduksi kendaraan kapasitas kecil kepada DMC, dan sesuai perjanjian dan peraturan pemegang saham Toyota juga ikut dalam pertemuan tahunan Daihatsu.

Sejalan dengan kinerja kedua perusahaan, pada 1998 Toyota meningkatkan kepemilikannya di Daihatsu menjadi 51 persen. Dan akhirnya, pada Agustus 2016 Toyota mengakuisisi 100 persen saham DMC sehingga Daihatsu sepenuhnya menjadi anak perusahaan TMC dan kemudian lahirlah ECCC sebagai pusat pengembangan compact car Toyota untuk wilayah emerging market.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat