androidvodic.com

Resmi Kantongi Izin dari Bank Indonesia, PayTren Incar Dana Kelolaan Rp 30 Triliun Per Bulan - News

News, TANGERANG - Ustadz Yusuf Mansur melalui bendera PT Veritra Sentosa Internasional resmi meluncurkan uang elektronik PayTren e-money di Pondok Pesantren Daarul Quran, di Ketapang, Cipondoh, Tangerang, Jumat (1/6/2018).

Acara peluncuran PayTren ini dilakukan Ustadz Yusuf Mansur menyusul terbitnya surat izin penyelengaraan uang elektronik untuk PT Veritra Sentosa Internasional dari Bank Indonesia hari Kamis, 22 Mei 2018 lalu.

PayTren ke depan akan menggalang pengumpulan dana dari masyarakat (crowdfunding) dengan mengincar dana kelolaan hingga Rp 30 triliun per bulan melalui berbagai transaksi menggunakan layanan uang elektronik yang dikelolanya.

Angka Rp 30 triliun tersebut akan dicapai jika PayTren berhasil meraih jumlah pengguna 10 juta orang, yang diproyeksikan akan bisa dicapai sampai akhir Desember 2018 ini.

Angka Rp 30 triliun ini menurut Yusuf Mansur bukan angka fantastis alias masuk akal lantaran sampai saat ini PayTren sudah mengelola dana masyarakat sekitar Rp 2,3 triliun per bulan.

“Itu bukan hal mustahil karena sebelum layanan kami dihentikan oleh Bank Indonesia, PayTren telah mengola dana masyarakat Rp 2,3 triliun (per bulan),” kata Yusuf Mansur.

"PayTren e-money ini untuk Indonesia yang insyaallah membantu mengangkat rakyat kecil. Dengan PayTren, masyarakat tidak hanya menjadi pengguna tapi juga pemilik. Mengajak mereka jadi pengusaha," tandasnya.

Pemerintah sendiri mendukung penuh bisnis fintech seperti PayTren tumbuh berkembang di Indonesia. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara yang hadir di acara peluncuran PayTren e-money mengatakan, PayTren akan membantu mempercepat inklusi keuangan di masyarakat sekaligus mendorong terciptanya cashless society di Indonesia.

Rudiantara menyebut, di 2014 lalu, inklusi keuangan di Indonesia baru menjangkau 36 persen penduduk atau baru menjangkau 96 juta orang. 

Baca: Ketua MPR dan 11 Menteri Kabinet Jokowi Hadiri Acara Peluncuran PayTren Milik Ustadz Yusuf Mansur

Angka itu kemudian bertumbuh menjadi 130 juta orang di tahun 2017. Meski begitum potensi inklusi keuangan di Indonesia sangat besar mengingat, angka 130 juta tersebut baru sekitar setengah dari total penduduk Indonesia dengan bonus demografi usia muda dan produktif yang melek teknologi, menempati porsi terbesar dari total penduduk Indonesia.

Tahun 2019 diproyeksikan inklusi keuangan di Indonesia bisa menjangkau 75 persen penduduk. Optimistme ini menurut Rudiantara, didukung oleh sudah membaiknya infrastruktur telekomunikasi di Indonesia dengan hadirnya jaringan seluler 4G.

Menteri Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo juga optimis, Paytren akan makin menggeliatkan ekonomi Indonesia, terutama di pedesaan.

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia selama ini didukung pesantren. Saya berharap PayTren bisa ikut memajukan desa dan bisa bekerja sama dengan 39 ribu badan usaha milik desa (BUMDes),” kata Menteri Eko.

BI memberikan perizinan kepada Veritra sebagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) yaitu sebagai Penerbit Uang Elektronik server-based dengan Surat Bank Indonesia no. 20/207/DKSP/Srt/B
tanggal 22 Mei 2018 perihal Persetujuan Izin Sebagai Penerbit Uang Elektronik Server Based.

Acara peluncuran PayTren e-money dihadiri Jumat siang dihadiri 11 menteri dan pejabat setingkat menteri di Kabinet Kerja.

Mereka hadir diantaranya Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Kominfo Rudiantara, Menteri Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Sosial Idrus Marham.

Ikut hadir juga Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin, pelatih sepakbola Indra SJafrie, serta putra kandung Jokowi, Gibran Rakabuming dan Presiden Direktur ESQ Leadership Center Ary Ginanjar Agustian.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat