androidvodic.com

Tahun Ini, Jamaah Haji Bisa Beristirahat di Hotel Kapsul di Mekkah - News

News, MEKKAH - Hotel kapsul yang menjadi favorit pelancong backpacker menjadi salah satu fasilitas baru untuk jemaah haji di Arab Saudi.

Fasilitas ini menyasar para jemaah yang kelelahan setelah melakukan ritual ibadah haji.

Para jemaah dapat beristirahat sekitar tiga jam di hotel yang diimpor langsung dari Jepang. Arab Saudi juga menyediakan berbagai aplikasi smartphone selama ritual haji.

Ritual terbesar manusia sudah di depan mata: ibadah haji. Sekitar dua juta orang dari penjuru dunia berdatangan ke Arab Saudi, tepatnya di dua kota suci umat muslim: Mekkah dan Madinah serta Mina dan Muzdalifah.

Namun ada pemandangan berbeda di musim haji tahun ini, yakni fasilitas hotel kapsul. Ya, hotel kapsul yang ngetren di Jepang dan menjadi favorit pelancong turis backpacker kini hadir di Arab Saudi.

Mengutip Arab News pekan lalu, hotel kapsul itu memiliki panjang lebih dari dua meter, lebar 120 cm dan tinggi 120 cm.

Kapsul ini ditempatkan berdampingan dan bertumpuk dua unit untuk menghemat tempat. Ada tiga anak tangga untuk memberikan akses ke kapsul atas.

Hotel kapsul ini diimpor dari Jepang dengan harga sekitar US$ 1.114 per unit atau Rp 16,15 juta (kurs Rp 14.500 per dollar Amerika Serikat)

Terbuat dari plastik dan fiberglass, kapsul ini juga dapat digunakan untuk menyimpan koper. Jemaah haji dapat menggunakan kartu magnetik untuk membuka pintu geser.

Jika listrik padam, pintu otomatis akan terbuka. Kamar hotel kapsul ini menawarkan tempat istirahat ke jemaah yang sudah berusia uzur setelah lelah melakukan ritual haji di Mekkah dan Mina.

Baca: Deretan Fakta Menarik Wuling E100 yang Jadi Mobil Listrik Cina Terlaris

Direktur Haji dan Mutamer Gift Charitable Association Mansour al-Amer menjelaskan, fasilitas hotel kapsul gratis ini menjadi solusi bagi jemaah yang memerlukan istirahat sebentar.

Setiap jemaah, memiliki akses selama tiga jam untuk menikmati kamar kapsul.

Petugas akan membersihkan kapsul ketika jemaah bangun tidur untuk melaksanakan salat, sehingga kamar dalam keadaan bersih sebelum digunakan jemaah berikutnya.

"Kami selalu berpikir bagaimana membuat jemaah lebih nyaman selama berhaji. Ide ini sudah eksis secara global, di Jepang misalnya, dan di beberapa kota di seluruh dunia. Kami yakin ini sangat cocok untuk tempat-tempat yang padat di situs suci kami dan di Mekah," terang Al-Amer.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat