Direktur Bea Cukai Klaim Penerimaan Cukai Masih Sesuai Harapan - News
Laporan Wartawan News, Lita Febriani
News, JAKARTA - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai mengungkap bahwa penerimaan cukai masih sesuai harapan.
Direktur Teknis Dan Fasilitas Cukai, Nirwala Dwi Heryanto mengatakan hingga Oktober 2019 penerimaan masih berjalan sesuai rencana awal.
"Sampai dengan bulan September penerimaan masih on the track. Untuk tiga bulan terakhir itu seperti biasa, kami akan terus melakukan penindakan secara continue," tutur Nirwala saat jumpa pers di Kantor Bea Cukai, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (25/10/2019).
Menyoal jumlah penindakan dari tahun ke tahun semakin meningkat.
Berdasarkan data yang diungkap Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, jumlah penindakan tahun 2016 mencapai sekitar 1.632.
Penindakan pada tahun 2017 menyentuh angkan 3.369 kasus, sementara pada tahun 2018 ada 5.436 penindakan.
Baca: Dukung Ekspor dari Wilayah Timur Indonesia, Bea Cukai Sulut Optimalkan Ekspor dari Pelabuhan Bitung
Sejak Januari hingga September 2019, Bea Cukai telah melakukan 4.724 penindakan terhadap barang ilegal.
Mengenai nilai barang hasil penyitaan juga dari tahun ke tahun mengalami peningkatan.
Pada tahun 2016 nilainya menyentuh Rp 213.59 miliar dan tahun 2017 sekitar Rp 221.44 miliar serta tahun 2018 mencapai angka Rp 237.79 miliar.
Sementara sejak Januari hingga Oktober 2019 nilai barang hasil penindakan Bea Cukai mencapai Rp 209,5 miliar.
"Nilai itu akan bertambah, kan masih ada beberapa bulan lagi," tambah Nirwala.
Terkini Lainnya
Penindakan pada tahun 2017 menyentuh angkan 3.369 kasus, sementara pada tahun 2018 ada 5.436 penindakan.
7 Wilayah Diusulkan Jadi Kawasan Ekonomi Khusus, Ada yang di Sekitar IKN
BERITA TERKINI
berita POPULER
Penerbangan Langsung Jakarta ke Sabah Mudahkan Pelancong Indonesia Berwisata dan Berobat
Akibat Kasus Korupsi, Luhut Tingkatkan Pengawasan Nikel dan Timah Oleh Simbara
IHSG Naik ke Level 7.321, Rupiah Masih Loyo
Tumbuh 7,8 Persen, BI Catat Jumlah Uang Beredar di Masyarakat Sebanyak Rp9.000 Triliun per Juni 2024
Simbara Awasi Kebocoran Tambang Nikel dan Timah, Sri Mulyani: Pak Luhut Sangat Berapi-api