androidvodic.com

Boeing Janjikan Santunan Rp 1,6 Miliar untuk Korban Tewas Lion Air JT610 di Karawang - News

Laporan Wartawan News, Ria Anatasia

News,. JAKARTA - Perwakilan Boeing, Ibrahim Senen mengatakan, Boeing akan memberi santunan sebesar 114.500 dolar AS atau setara dengan Rp 1,6 miliar untuk masing-masing korban meninggal di kecelakaan jatuhnya pesawat Lion Air nomor penerbangan JT610 di perairan Tanjung Karawang pada 29 Oktober 2019.

Total, Boeing menyiapkan dana 50 juta dolar AS untuk para keluarga korban jatuhnya pesawat Boeing 737-8 MAX milik Lion Air nomor penerbangan JT 610 dan Ethiopian Airlines ET 302.

"Bahwa hari ini Boeing berada di sini sudah membentuk santunan Boeing di mana sudah dipisahkan kurang lebih USD 50 juta duntuk diberikan kepada korban bencana tragedi JT 610 dan juga untuk pihak airlines," kata Ibrahim Senen usai acara tabur bunga di Tanjung Karawang, Selasa (29/10/2019).

Baca: Viral, Calon Istri Cantik Ajudan Menteri Pertahanan Prabowo: Mirip Artis Tamara Bleszynski?

Ibrahim mengatakan, dana tersebut bersifat sukarela. Dengan begitu, tidak ada kewajiban bagi para keluarga korban untuk berpatisipasi atau mengajukan klaim.

Baca: Jadi Mendikbud, Nadiem Makarim Didemo Warganet Lewat Tagar NadiemMundurAja, Ada Apa?

Ibrahim juga menjelaskan, batas waktu penyerahan dokumen untuk pengajuan klaim adalah hingga 31 Desember 2019.

Pihaknya berjanji akan mengkontak seluruh ahli waris terkait dana bantuan tersebut.

Baca: Viral Video Siswi SMA Disetubuhi Setelah Dianiaya Kekasihnya, Dicari Keluarga Karena Hilang 3 Hari

"Sifatnya sukarela tidak ada kewajiban untuk menandatangani hal-hal dan hak terkait dengan hak dari keluarga korban tentu Boeing turut berduka cita dan berbela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas kejadian tersebut," kata dia.

Sebelumnya, Selasa (29/10/2019) kemarin, Lion Air menggelar acara tabur bunga guna memperingati satu tahun jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP nomor penerbangan JT-610. 

Peringatan setahun kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 digelar di perairan Tanjung Karawang. Ratusan keluarga korban difasilitasi pihak Lion Air berangkat menuju ke perairan tersebut menumpang KRI Semarang-594.

Baca: Di-deadline 100 Hari Harus Terbit Perppu KPK, Mahfud MD: ICW Itu Siapa?

Setelah turun dari kapal selepas acara, Presiden Direktur Lion Air Edward Sirait meminta maaf dengan adanya pelarangan tersebut.

"Kami mohon maaf kepada teman-teman media tidak bisa disertakan dalam acara ini," kata Edward.

Edward mengungkapkan, alasan pihaknya menggelar peringatan setahun tragedi JT 610 tanpa adanya peliputan lantaran ingin memberi keleluasaan kepada para keluarga korban.

Edward beralasan ingin menggelar peringatan dengan khusyuk di atas kapal yang juga menurutnya sudah penuh.

"Kita ingin juga keluarga mereka khusyuk melakukan kegiatan ini dan juga kapasitas kapal tidak memadai," kata dia.

Edward juga menyampaikan ungkapan duka citanya atas musibah yang merenggut nyawa seluruh penumpang setahun silam.

"Yang jelas kami dari Lion group tetap merasa kehilangan dengan saudara-saudara kita yang telah mendahului kita, terutama pada keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan," kata Edward.

Pesawat Lion Air PK-LQP bernomor penerbangan JT 610 dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat pada 29 Oktober 2018.

Sebanyak 189 orang yang berada dalam pesawat nahas itu, terdiri dari 179 penumpang dewasa, 1 penumpang anak, 2 bayi, 2 pilot, serta 5 kru tewas.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat