Jusuf Kalla: Perang Dagang, Kebijakan Presiden Donald Trump yang Tidak Waras - News
Laporan Wartawan News, Yanuar Riezqi Yovanda
News, JAKARTA - Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) menyatakan, perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China belum usai, sehingga masih menimbulkan ketidakpastian global.
JK menjelaskan, perang dagang yang berlangsung lama merupakan wujud kebijakan Presiden AS Donald Trump yang dinilainya tidak waras.
"Presiden yang waras tidak akan berbuat begitu. Diharapkan yang akan datang (pilpres AS 2020) terpilih Presiden yang waras," ujar Jusuf Kalla di Hotel Westin, Jakarta, Rabu (4/12/2019).
Menurut JK, perang dagang bisa berlangsung lebih lama hingga 2022 jika Trump kekeuh memungut tarif lebih atas barang China.
"Pasti perang dagang berhenti akhir 2022. Kalau perang dagang itu barang China dipajaki, pendapatan AS turun dan industri kena juga," katanya.
![Mantan Wapres Jusuf Kalla 1](https://cdn2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/mantan-wapres-jusuf-kalla-1.jpg)
Disisi lain, JK menyarankan, pelaku usaha untuk menanamkan investasi dalam jangka panjang untuk mengantisipasi dampak perang dagang.
"Ini keadaan bisa sampai dua tahun lagi, pikirkan investasi yang menghasilkan dalam 4 hingga 5 tahun. Kita bertahan kalau berpikir tahun depan, bukan tahun ini," ujarnya.
Terkini Lainnya
JK menjelaskan, perang dagang yang berlangsung lama merupakan wujud kebijakan Presiden AS Donald Trump yang dinilainya tidak waras.
Libatkan Petani Tebu, Begini Strategi SGN Kejar Target Swasembada Gula Nasional
BERITA TERKINI
berita POPULER
Libatkan Petani Tebu, Begini Strategi SGN Kejar Target Swasembada Gula Nasional
Laba BUMN Tambang Ini Tembus Rp 3,07 Triliun, Begini Komentar Erick Thohir
Keramik China Banjiri Pasar, Pakar: Segera Terapkan Kebijakan Bea Masuk Anti Dumping
Pusat Grosir Pakaian China di Kebon Kacang, Rp 100.000 Dapat 3 Potong Baju, Mau yang Thrifting Ada!
Siap Berkompetisi di Musda HIPMI Jaya, Ryan Haroen Bawa Harapan Pengusaha Muda