Pelaku Pasar Diuntungkan Pemangkasan Tarif China ke AS Per 1 Januari - News
Laporan Wartawan News, Yanuar Riezqi Yovanda
News, JAKARTA - Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, kenaikan pasar bulan Desember ini juga tidak lepas dari semakin dekatnya penandatangan fase awal antara China dan Amerika Serikat (AS).
Hans menjelaskan, awalnya China memperlihatkan sikap maju mundur dan kurang antusias mengenai perjanjian perdagangan dibanding AS.
Pernyataan Beijing bahwa kontak dengan AS semakin dekat tak lama setelah Presiden Trump berkata tentang seremonial penandatanganan pakta perdagangan.
Baca: Soroti Kabar Sampah Luar Negeri Masuk Indonesia, Hotman Paris Sentil Pemerintah: Siapa Importirnya?
"Langkah China yang akan memangkas tarif impor terhadap berbagai barang dari AS. Kementerian Keuangan China mengatakan mulai 1 Januari, akan menurunkan tarif impor pada lebih dari 850 produk, mulai dari daging babi beku hingga beberapa jenis semikonduktor," ujarnya di Jakarta, Minggu (29/12/2019).
Selain itu, China juga meningkatkan impor barang Amerika di tengah ekonomi yang melambat dan perang dagang dengan Amerika.
Sementara, Hans menambahkan, beberapa data AS menunjukan posisi tidak berubah mulai dari data Departemen Tenaga Kerja tentang klaim pengangguran mingguan AS turun 13.000 menjadi 222.000 lebih tinggi dari perkiraan 220.000.
"Departeman Perdagangan AS juga mengonfirmasi kenaikan PDB AS kuartal ketiga, diprediksi naik 2,1% (yoy), tidak berubah dari perkiraan November lalu. Hal ini memperkuat ekspektasi bahwa The Fed tidak akan menurunkan atau menaikan suku bunga waktu dekat," pungkasnya.
Terkini Lainnya
Awalnya China memperlihatkan sikap maju mundur dan kurang antusias mengenai perjanjian perdagangan dibanding AS.
Mengintip Proses Produksi AQUA di Pabrik Klaten, Sumber Airnya Langsung dari Gunung Merapi
BERITA TERKINI
berita POPULER
IHSG Berakhir Terkoreksi, Nilai Tukar Rupiah Menguat Tipis
Prabowo Targetkan Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, CORE Ingatkan Hal Ini
B40 Mulai Diuji Coba di KA Bogowonto Relasi Lempuyangan - Pasar Senen
CORE Ramal Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Hanya 5 Persen di 2024
Indonesia Posisi Ke-12 Negara dengan Investasi Manufaktur Paling Subur