androidvodic.com

Sharp Electronics Indonesia Incar Penjualan Rp 11 Triliun di 2020 - News

News, JAKARTA - PT Sharp Electronics Indonesia mengincar penjualan sebesar Rp 11 triliun sepanjang 2020 ini yang akan dikontribusi dari produk home appliances atau peralatan rumah tangga.

Agus Soewardji, Assistant General Manager Marketing Communications PT Sharp Electronics Indonesia optimis target tersebut akan bisa dicapai mengingat pasar produk elektronik di Tanah Air masih menunjukkan tren tumbuh di 2019.

Berkaca pada pencapaian di 2019 lalu, Sharp Indonesia sukses membukukan pertumbuhan penjualan sebesar 5 persen dengan nilai penjualan untuk semua kategori produk mencapai Rp 10 triliun.  

"Kami optimistis tren serupa kembali akan terjadi di tahun ini. Tahun 2019 lalu target kita Rp 10 triliun lebih sedikit, tahun 2020 ini kita targetkan Rp 11 triliun. Kita confident karena di 2019 growth 5 persen," ujar Agus di sela kegiatan CSR Sharp Indonesia untuk rehabilitasi terumbu karang di Kepulauan Bangka Belitung, Sabtu (15/2/2020). 

Dia menambahkan, dari realisasi penjualan di 2019, sebanyak 65 sampai 70 persen dikontribusi oleh produk home appliances.

Baca: New Carry Pick Up Versi Lebih Mewah Diperkirakan Akan Tampil di Arena GIICOMVEC

Produk audio-video kini bukan lagi penyumbang pendapatan dominan bagi Sharp di Indonesia karena permintaan produk perangkat audio video seperti televisi LCD cenderung turun, mengikuti tren penurunan serupa di pasar global.

Baca: Lebih Murah Dari Kompetitornya, Bandingkan, Harga Resmi Suzuki XL7 dengan Honda BRV

"Permintaan pasar terhadap produk televisi di market global cenderung turun karena tren masyarakat yang banyak menggunakan ponsel. Anak-anak sekarang nonton televisi lebih suka via streaming," ujarnya.

Dia menaabahkan, tren penurunan permintaan produk televisi LCD sangat terasa di kota-kota besar.

"Tapi impact di kota-kota kecil kurang terasa, permintaan terhadap produk televisi masih cukup gede," kata Agus.

Agus memperkirakan, pasar produk elektronik di Indonesia tahun 2020 ini diperkirakan mencapai sekitar Rp 50 triliun. "Kalau tahun ini kita bisa tumbuh 5 persen saja itu sudah gede," kata dia.

Menyinggung tentang strategi marketing Sharp tahun ini, Agus mengatakan, pihaknya fokus pada strategi marketing yang langsung tepat sasaran ke konsumen dan mengurangi aktivitas marketing yang tidak memberi dampak langsung pada penjualan, misalnya aktivitas branding.

Belanja untuk tim marcomm Sharp sekarang fokus ke below the line dan kami mengurangi aktivitas above the line, isalnya, pasang iklan di billboard. Kita fokus ke langsung penjualan, yakni yang memberi impact tinggi pada volume penjualan," ujar Agus.

Aktivitas below the line tersebut antara lain diwujudkan melalui aktivitas marketing yang melibatkan langsung konsumen.

"Misalnya, kita menggunakan mobile truck untuk activity dengan customer, juga penggunaan aplikasi Sharp, gathering dengan diler dan sub diler. Di situ terbentuk jalinan hubungan yang luar biasa," jelas Agus.

Untuk 2020 ini, anggaran marcomm Sharp Indonesia menurut Agus, kurang dari 1 persen.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat