Rusuh Berlanjut, Analis Sebut Ekonomi AS Akan Terganggu dan Dolar Ambruk - News
Laporan Wartawan News, Yanuar Riezqi Yovanda
News, JAKARTA - Demo antirasisme membela George Floyd terus berlanjut di berbagai penjuru Amerika Serikat, termasuk di Gedung Putih yang terletak di Washington DC.
Para agen rahasia yang bertugas mengamankan para pejabat negara pun terluka hingga Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump harus diamankan di bunker.
"Chaos di suatu negara biasanya melemahkan nilai tukar negara tersebut," ujar Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra kepada Tribunnews di Jakarta, Senin (1/6/2020).
![Seorang pengunjukrasa memukulkan skateboardnya ke jendela sebuah restoran di pusat kota Los Angeles, Sabtu (30/5/2020). Amerika Serikat dilanda kerusuhan hebat, pasca meninggalnya George Floyd akibat kehabisan nafas, setelah lehernya ditindih seorang petugas Polisi Minneapolis dalam sebuah penangkapan. AFP/APU GOMES](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kerusuhan-landa-amerika-serikat-pasca-meninggalnya-george-floyd_20200601_005247.jpg)
Menurutnya, pelaku pasar mengkhawatirkan prospek kedepan dari aksi demo di Negeri Paman Sam tersebut, apakah akan berlarut-larut atau tidak.
"Bila berlarut-larut, tentunya akan mengganggu perekonomian. Ekonomi terganggu, nilai tukar dolar akan melemah," kata Ariston.
Dia menambahkan, indeks dolar AS hari ini terlihat ambruk terhadap mayoritas mata uang, termasuk terhadap rupiah jika diperdagangkan.
"Kalau pasar keuangan indonesia buka hari ini, rupiah bakal ikut menguat. Sementara,
Harga emas menguat hari ini karena pelemahan dolar AS dan minat terhadap aset aman meninggi," pungkasnya.
Terkini Lainnya
Rusuh di Amerika Serikat
pelaku pasar mengkhawatirkan prospek kedepan dari aksi demo di Negeri Paman Sam tersebut, apakah akan berlarut-larut atau tidak.
Indonesia Tak Gentar Malaysia-Singapura Kerjasama Bangun Kawasan Ekonomi Khusus
BERITA TERKINI
berita POPULER
Penerbangan Langsung Jakarta ke Sabah Mudahkan Pelancong Indonesia Berwisata dan Berobat
Akibat Kasus Korupsi, Luhut Tingkatkan Pengawasan Nikel dan Timah Oleh Simbara
IHSG Naik ke Level 7.321, Rupiah Masih Loyo
Tumbuh 7,8 Persen, BI Catat Jumlah Uang Beredar di Masyarakat Sebanyak Rp9.000 Triliun per Juni 2024
Simbara Awasi Kebocoran Tambang Nikel dan Timah, Sri Mulyani: Pak Luhut Sangat Berapi-api