androidvodic.com

Menko Airlangga: Transformasi Ekonomi Kunci Pemulihan Ekonomi Nasional - News

News, JAKARTA - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mangatakan pandemi virus corona atau Covid-19 menimbulkan setidaknya tiga dampak terhadap perekonomian, yaitu penurunan pertumbuhan ekonomi, peningkatan pengangguran, dan peningkatan kemiskinan.

Melansir Kompas.com, hal itu bisa terlihat dari menurunnya Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia, peningkatan pengangguran, dan naiknya angka pengangguran.

Baca: KLHK Gelar Diskusi Reposisi Areal Eks-PLG untuk Kawasan Pangan Terpadu, Modern dan Berkelanjutan

Dilansir Kontan Selasa (5/5/2020), Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan PDB Indonesia pada kuartal pertama 2020 hanya 2,97 persen, padahal pada kuartal keempat 2019 mencapai 5,02 persen.

Adapun Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, seperti dimuat Kompas.com, Minggu (3/5/2020) menyatakan, pandemi Covid-19 memengaruhi peningkatan pengangguran di Indonesia hingga 10 juta.

Sementara itu, seperti laporan Kompas.com, Rabu (3/6/2020), Kementerian Sosial mengonfirmasi ada peningkatan angka kemiskinan hingga 4 persen akibat pandemi Covid-19.

Untuk itu, pemerintah pun tengah menyiapkan kebijakan pemulihan ekonomi nasional, salah satunya dengan reset dan transformasi ekonomi.

Airlangga menekankan, dalam setiap langkah yang Pemerintah ambil tersebut selalu mempertimbangkan aspek kesehatan, sosial, ekonomi, dan keuangan.

Langkah pertama, program Exit Strategy yaitu pembukaan ekonomi secara bertahap menuju tatanan kenormalan baru.

Kedua, program Pemulihan Ekonomi Nasional. Ketiga, Reset dan Transformasi Ekonomi.

“Reset menjadi penting karena berbagai sektor ekonomi sudah turun minus sehingga dari minus itu perlu dikembalikan ke 0, lalu dari 0 kita akan transformasikan agar berkembang menjadi positif,” ujar Airlangga saat menjadi pembicara pada webinar Kajian Ekonomi HIPMI #4, Kamis (18/6/2020) malam.

Dia mengatakan, pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pada kuartal kedua berakibat pada permintaan yang turun dan mengakibatkan supply shock sehingga perlu dilakukan transformasi.

"Untuk pelaksanaan transformasi ekonomi pascapancemi, peran teknologi informasi pun menjadi penting, " kata dia.

Pasalnya, selain bisa mempercepat perizinan, penyederhanaan birokrasi, dan reformasi regulasi, teknologi informasi juga bisa mewujudkan banyak hal.

Mulai dari mewujudkan industri 4.0, transformasi digital, infrastruktur, undang-undang, layanan investasi, ekonomi terbarukan, hingga Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) via digital.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat