androidvodic.com

Menteri Teten Akui Banyak UMKM Takut Kalah Bersaing dari Pengusaha Besar - News

Laporan Wartawan News, Reynas Abdila

News, JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengakui banyak pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merasa takut kalah bersaing dari usaha besar.

Menurutnya, hal ini menjadi perkerjaan rumah agar tidak ada lagi kecemasan dalam memulai usaha.

"Banyak yang masih ragu-ragu takut jualan online. Usaha kecil takut ketelan yang gede. Kita perlu yakinkan ini bahwa jualan online ini akan memperluas akses pasar mereka," ucap Teten saat diskusi virtual, Kamis (2/7/2020).

Teten menambahkan pemerintah juga berupaya menyiapkan instrumen supaya pelaku UMKM bisa terhubung dengan marketplace.

"Paling tidak memang harus punya smartphone. Tetapi bukan setelah sudah pindah ke e-commerce bisa langsung sukses. Perlu disadari di online saya kira persaingan juga semakin keras apalagi banyak usaha yang brand imagenya sudah kuat," tuturnya.

Kementerian Kopeasi dan UKM selama pandemi Covid-19 konsisten memberikan program pelatihan terhadap UMKM yang terdampak seperti pemasaran hingga packaging yang lebih baik.

UMKM Go Digital

Cara pemulihan ekonomi di masa krisis Covid-19 bisa dilakukan dengan praktik bisnis digital atau go digital.

Terlebih bagi pelaku UMKM yang bermasalah dalam pemasaran dan mengalami penurunan permintaan secara drastis pada sektor makanan dan minuman serta industri kreatif.

“Digitalisasi KUMKM adalah kunci pemulihan ekonomi, sebab baru 13 persen UMKM yang sudah terkoneksi dengan digital. Karena itu, Kementerian Koperasi dan UKM akan mempercepat UMKM go digital,” kata Menkop.

Menteri Teten mengatakan kebijakan refocusing kemeterian satu di antaranya program UMKM go digital yakni melalui pelatihan yang diarahkan untuk meningkatkan pengetahuan pelaku KUMKM.

Selain itu, dilakukan program pendampingan kakak asuh KUMKM di Smesco untuk akselerasi on boarding pelaku KUMKM dari offline ke online.

“Program lain yang langsung menyentuh usaha rakyat adalah pendampingan warung sembako offline ke online,” kata Teten.

Ia menegaskan, KemenkopUKM mendorong KUMKM untuk dapat mengoptimalisasikan pemasaran secara online, sehingga pelaku usaha tetap produktif di kondisi pandemi yang tidak memungkinkan aktivitas transaksi secara langsung.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat