BPS Catat Nilai Tukar Petani Oktober 2020 Naik Tipis 0,58 Persen - News
Laporan Wartawan News, Reynas Abdila
News, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai tukar petani (NTP) nasional pada Oktober 2020 naik tipis 0,58 persen menjadi Rp 102,25 dari posisi bulan lalu sebesar Rp 101,66.
Hal Itu disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto saat paparan secara virtual, Senin (2/11/2020).
Baca juga: Tren Deflasi Berakhir, BPS Catat Inflasi 0,07 persen di Oktober 2020
Baca juga: BPS: Inflasi Oktober 2020 Disumbang Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau
"Subsektor hortikultura mengalami kenaikan menjadi 99,4 persen karena indeks harga yang yang diterima petani naik. Ini menyusul kenaikan komoditas seperti cabai, bawang merah, dan beberapa sayuran lainnya," katanya.
Sementara NTP Subsektor tanaman perkebunan rakyat naik cukup menggembirakan 1,72 persen.
"Itu karena indeks yang diterima lebih besar dari yang dibayarkan akibat kenaikan harga kelapa sawit, karet, kelapa, pala, kemiri dan pinang," ucap Suhariyanto.
Untuk NTP perikanan naik sebesar 0,23 persen ditopang nilai tukar nelayan dan nilai tukar pembudidaya ikan yang masing-masing naik 0,01 persen dan 0,58 persen.
Sebaliknya NTP Peternakan justru turun 0,27 persen akibat indeks harga yang dibayar lebih kecil dari indeks harga yang terima.
Begitupun NTP Tanaman Pangan turun tipis minus 0,10 persen karena harga yang diterima petani itu naiknya tipis hanya 0,12 persen.
Sementara harga yang dibayarkan naiknya lebih tinggi 0,22 persen.
Terkini Lainnya
BPS mencatat nilai tukar petani (NTP) nasional pada Oktober 2020 naik tipis 0,58 persen menjadi Rp 102,25
Dampak Permendag 8 Tahun 2024, 11.000 Pekerja Industri TPT Kena PHK
BERITA TERKINI
berita POPULER
BPJS Ketenagakerjaan Rilis Laporan Kinerja Tahun 2023, Ini Prestasinya
Poin-poin Permintaan Buruh Agar UU Cipta Kerja Dibuang ke Tempat Sampah: Bikin Perusahaan Mudah PHK
Dorong Ekonomi Hijau, Barito Renewables Perluas Portofolio Sektor Energi Terbarukan
Kemudahan Perizinan Berusaha Dinilai Dapat Tingkatkan Jumlah Wirausaha di Dalam Negeri
Pernah Dikenal Karena Strategi MLM, Perusahaan Ini Kini Terapkan Strategi Mixed Marketing