androidvodic.com

Harga Gas Diusulkan Naik di Atas 6 Dolar AS per MMBTU - News

Laporan Wartawan News, Reynas Abdila

News, JAKARTA - Kementerian Perindustrian mengusulkan agar harga gas khusus bagi industri yang tidak performa (underperform) dinaikkan menjadi di atas 6 dolar AS per MMBTU.

Hal tersebut dikatakan Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kemenperin Muhammad Khayam dalam Oil & Gas Stakeholders Gathering 2020.

"Jika performa industri tidak bagus, ada perusahaan yang dinaikkan harga gasnya menjadi 6,5 dolar AS per MMBTU-7 dolar AS per MMBTU," tutur dia, Jumat (11/12/2020)

Menurutnya, kebijakan harga gas sebesar 6 dolar AS per MMBTU ini tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) nomor 40 tahun 2016 tentang Penetapan Harga Gas Bumi.

Baca juga: Kemenperin: Hingga September 2020, Nilai Ekspor Industri Kerajinan Capai 435 Juta Dolar AS

Baca juga: Kemenperin-Dekranas Dorong Regenerasi Pengrajin Lewat Kompetisi Tudung Saji Nusantara

Dalam Perpres ini disebutkan bahwa penurunan harga gas harus dibarengi dengan peningkatan kontribusi pajak kepada negara.

Sementara saat ini pihaknya sedang melakukan verifikasi.

Khayam menekankan pemerintah juga mendorong industri yang mendapatkan penurunan harga gas untuk melakukan ekspansi.

Karena, dari kontribusi pajak dan ekspansi, pemerintah bisa melihat performa perusahaan yang mendapat fasilitas penurunan harga gas.

"Pastinya, industri juga harus lakukan efisiensi," katanya.

Seperti diketahui sebelumnya, Presiden Joko Widodo menetapkan harga gas industri sebesar 6 dolar AS per MMBTU yang berlaku mulai 1 April 2020.

Regulasi berupa Perpres 40/2016 sebenarnya sudah ada, hanya saja aturan itu tak kunjung direalisasikan dengan alasan mempertimbangkan kemampuan implementasi dari hulu ke hilir.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat