androidvodic.com

Wakil Ketua Komisi VI: Rencana Holding Ultra Mikro Belum Disahkan - News

News, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung  menegaskan bahwa sampai saat ini rencana pembentukan Holding BUMN Ultra Mikro yang melibatkan PT BRI (Persero) Tbk, PT Pegadaian (Persero), dan PT PNM (Persero) belum disahkan.

Dia mengatakan rencana tersebut masih dalam koordinasi dengan antar kementerian dan juga melibatkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Masih koordinasi dengan antar kementerian, karena (harus) melibatkan OJK,” ujar Martin kepada wartawan, Jumat (12/2/2021).

Menurut Martin, sejauh ini komisinya baru mendapat pemaparan dari ketiga BUMN serta kementerian terkait rencana pembentukan holding.

Baca juga: Lewat Holding BUMN Ultra Mikro, Pegadaian Bisa Hemat Rp 400 Miliar

Ketua DPP Partai NasDem ini menyebut jika sinergi yang dibangun itu tidak ada kaitannya dengan, misalnya pengurangan karyawan atau hak-hak para pegawai.

Terkait adanya penolakan dari sejumlah serikat pekerja, ia mengaku belum melakukan Rapat Dengat Pendapat (RDP).

Martin pun mengajak para serikat pekerja untuk melakukan audiensi dengan Komisi VI DPR.

“Saya belum mengerti apa poin-poin dari serikat pekerja. Karena mereka belum pernah menjelaskannya baik kepada saya maupun Komisi VI. Silakan mereka bersurat pada Komisi VI. Kan selama ini belum pernah mereka nyatakan keberatan tersebut. Jadi jangan ‘katanya’, kami terbuka jika memang mereka ingin datang,” ujarnya.

Dihubungi terpisah, Anggota Komisi XI DPR, Kamrussamad juga mengaku belum mengetahui pengesahan rencana pembentukan Holding Ultra Mikro tersebut.

Baca juga: Faisal Basri Usulkan Pegadaian Go Public Ketimbang Dimerger dengan BRI

“Kami belum mendapatkan udpate tentang hal tersebut,” kata dia.

Namun, politikus Partai Gerindra ini kembali mempertanyakan maksud dan tujuan dari rencana holding tersebut.

Menurutnya, model bisnis dan segmentasi nasabah dari ketiga BUMN itu berbeda.

Ia pun meminta kepada Menteri Keuangan agar menunda rencana pembentukan holding ultra mikro ini.

“Kita sudah ingatkan Menteri Keuangan agar menunda rencana pembentukan Holding tersebut. Agar memiliki kesempatan untuk mengkaji lebih mendalam dampak terhadap akses pembiayaan bagi ultra mikro,” ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat