androidvodic.com

YLKI: Transportasi Darat Sumbang 75 Persen Polusi Udara - News

Laporan Wartawan News, Sanusi

News, JAKARTA - Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi mendorong pemerintah untuk segera mengimplementasikan Program Langit Biru dan mereduksi gas karbon sebagaimana janji Presiden Jokowi pada Protokol Paris 2015 silam.

Untuk merealisasikannya, Tulus mendesak agar penggunaan jenis BBM ramah lingkungan (berstandar Euro 2) menjadi suatu keharusan.

Terlebih lagi saat ini sektor transportasi darat di Indonesia tercatat sebagai penyumbang 75 persen polusi udara yang terjadi.

Baca juga: YLKI Dorong Kota Besar Hanya Sediakan BBM Ramah Lingkungan

"Penggunaan sepeda motor saat ini bahkan hingga ke gang kecil. Itu menyebabkan polusi udara dan juga polusi suara,” ungkap Tulus dalam webinar “Mendorong Penggunaan BBM Ramah Lingkungan” kolaborasi YLKI dengan KBR, baru-baru ini.

Dalam materinya yang berjudul "Menuju Transformasi Penggunaan BBM Ramah Lingkungan", Tulus mengajak seluruh stakeholder memiliki visi yang sama untuk secara konsisten mewujudkan dan menggunakan BBM ramah lingkungan.

"Kami berharap kementerian, Pemerintah Pusat dan Pemda sejalan mendorong kebijakan BBM yang ramah lingkungan, yang digagas oleh Kementerian LHK. Bahkan kami minta selevel Jakarta sudah tidak ada BBM yang kualitasnya rendah seperti premium," tegasnya.

Baca juga: YLKI Berharap Surplus BPJS Kesehatan Bersifat Permanen

Terlebih lagi Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index/AQI) di kota-kota besar Indonesia seperti Jakarta terus menurun. Tulus menyebutkan AQI Jakarta saat ini skornya 175 yang masuk kategori tidak sehat.

Padahal menurutnya, pada 2017 Pemerintah sebenarnya telah membatas penggunaan BBM jenis premium di Jawa, Bali dan Madura sesuai rekomendasi Tim Reformasi Mafia Migas yang dibentuk Presiden Jokowi, namun sayangnya, pada 2018 kembali dianulir karena kepentingan politik jangka pendek.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat