androidvodic.com

Waskita Karya Perkuat Proyek Infrastruktur Sumber Daya Air dan Pembangkit Listrik - News

Laporan Wartawan News, Reynas Abdila

News, JAKARTA - Presiden Direktur PT Waskita Karya (Persero) Tbk Destiawan Soewardjono mengatakan Waskita akan terus memperkuat pangsa pasarnya di proyek-proyek infrastruktur tahun ini.

“Potensi pengembangan infrastruktur di Indonesia masih sangat besar, bukan hanya proyek jalan tol tapi juga proyek-proyek lain seperti pembangunan infrastruktur sumber daya air dan pembangkit listrik,” kata Destiawan dalam keterangan, Rabu (31/3/2021).

“Waskita juga unggul dan kaya pengalaman pada jenis-jenis proyek tersebut,” lanjutnya.

Baca juga: Sepanjang 2020, Waskita Catat Nilai Kontrak Baru Rp 27 Triliun

Bukan hanya jasa konstruksi, lini bisnis manufaktur material konstruksi yang dimiliki oleh emiten berkode saham WSKT ini juga dapat mendukung pelaksanaan proyek-proyek infrastruktur kedepannya.

Waskita memiliki manufaktur beton pracetak dan readymix yang dikelola oleh PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP).

WSBP memiliki pabrik yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatera dengan total kapasitas produksi sebesar 3,7 juta metric ton per tahun.

Baca juga: Dapatkan Dana Segar, Waskita dan Hutama Karya Tawarkan Sejumlah Asetnya ke SWF Indonesia

Selain beton pracetak, Waskita juga memiliki fabrikasi baja yang dikelola oleh anak usahanya yaitu PT Waskita Karya Infrastruktur. Fabrikasi baja tersebut berlokasi di Cikande Banten dengan kemampuan produksi mencapai 48.000 ton per tahun.

“Lini bisnis Waskita yang terintegrasi dari hulu ke hilir menunjang efektifitas pelaksanaan proyek, khususnya dalam bidang pengadaan material beton dan baja,” jelas Destiawan.

Waskita pun tengah menggalakkan transformasi digital dan inovasi metode kerja.

“Dengan penerapan teknologi informasi dan pengembangan metode konstruksi, kami akan mampu meningkatkan efisiensi dan daya saing,” jelas Destiawan.

Diketahui ,pada tahun 2020 Waskita membukukan pendapatan usaha sebesar Rp16,2 Triliun pada tahun 2020, atau terkoreksi 48 persen dibandingkan dengan Rp31,4 Triliun pada 2019.

Faktor utama penyebab koreksi tersebut adalah menurunnya produktifitas operasional proyek selama Pandemi Covid-19

Namun, Waskita mencatatkan nilai kontrak baru sebesar Rp 27 Triliun.

Pencapaian itu merupakan yang tertinggi dibandingkan emiten BUMN konstruksi lainnya.

Waskita juga mencatatkan kenaikan tingkat kemenangan tender menjadi 35 persen di tahun 2020, dibandingkan 34 persen pada 2019.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat