androidvodic.com

Digitalisasi Ekonomi Keuangan, BI Targetkan Transaksi Digital Banking Tembus Rp 32 Ribu Triliun - News

Laporan Wartawan Tribunnews, Bambang Ismoyo

News, JAKARTA - Bank Indonesia menargetkan tahun ini menjadi tahun percepatan digitalisasi ekonomi dan keuangan nasional.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, saat ini pihaknya bersama stakeholder terkait telah mempersiapkan berbagai kebijakan untuk mencapai target tersebut.

Baca juga: Sudah Naik Tiga Kali Lipat, Harga Ethereum Tembus Rp 30 Juta

Bahkan Bank Indonesia bersama Pemerintah membentuk Satgas Program Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD) untuk mengakselerasi percepatan ekonomi dan keuangan digital.

"Kita akan luncurkan tim percepatan dan perluasan digitalisasi daerah. Insyaallah dengan langkah sinergi yang kuat ini perkembangan digital ekonomi keuangan di Indonesia akan semakin kuat," jelas Perry Warjiyo secara virtual, Senin (5/4/2021).

Baca juga: Diapresiasi Kemenkop dan USAID, Start Up Digikopin Modernisasi Bisnis Koperasi ke Digital

Lanjutnya, Bank Indonesia saat ini juga tengah melakukan rangkaian langkah-langkah untuk mendorong percepatan digital ekonomi dan keuangan.

Upaya tersebut diantaranya adalah, meluncurkan fast payment 24 jam selama sepekan secara realtime untuk mempercepat pembayaran ritel, digitalisasi perbankan dengan e-commerce maupun fintech, dan mendorong elektronifikasi program bantuan sosial.

Baca juga: Dorong Pertumbuhan Bisnis UMKM, RDS Kenalkan Layanan Digital Cetak Packaging yang Terjangkau

Dengan adanya berbagai upaya yang dilakukan, Perry mengharapkan, nilai perdagangan e-commerce akan naik dari Rp 253 triliun menjadi Rp 337 triliun, atau tumbuh 33 persen. Dan juga uang elektronik bisa naik antara Rp 201 triliun pada tahun 2020, ke Rp 266 triliun atau tumbuh 32 persen di 2021.

Ditargetkan pula transaksi Digital Banking juga dapat naik dari Rp 27 ribu triliun pada tahun 2020, tumbuh 19 persen menjadi Rp 32.200 triliun di 2021.

"Bank Indonesia berkomitmen untuk mendukung upaya bersama dalam mengakselerasi digital ekonomi dan keuangan Indonesia," ucap Perry.

"Sejak kami luncurkan blueprint sistem pembayaran pada Mei 2019, kami terus melakukan langkah-langkah percepatan digitalisasi di bidang sistem pembayaran," pungkasnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat