androidvodic.com

Genjot SDM Berkualitas, PUPR Bangun Sarana dan Prasarana Pelatihan Konstruksi Layang - News

Laporan Wartawan News, Seno Tri Sulistiyono

News, BOGOR - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyiapkan sumber daya manusia (SDM), khususnya tenaga kerja konstruksi untuk pembangunan konstruksi layang.

Plt. Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Trisasongko Widianto mengatakan, saat ini proyek infrastruktur pada konstruksi layang menjadi salah satu pekerjaan yang sering dilakukan, khususnya di kota-kota besar.

Baca juga: Menko PMK: Kementerian PUPR Bakal Evaluasi Bangunan yang Terdampak Gempa Jatim

"Kementerian PUPR menyiapkan pembangunan sarana dan prasarana pelatihan bidang konstruksi, salah satunya untuk konstruksi layang ini yang diharapkan mampu menjadi jawaban dalam upaya meningkatkan kualitas SDM konstruksi," kata Trisasongko saat membuka Pencanangan Proyek Sarana dan Pra Sarana Pelatihan Konstruksi Layang di Citeureup, Bogor, Senin (12/4/2021).

Menurutnya, sarana dan prasarana ini akan digunakan untuk kegiatan pelatihan konstruksi layang yang akan dilaksanakan Balai Jasa Konstruksi Wilayah III Jakarta.

Baca juga: Selesai Direvitalisasi Kementerian PUPR, Kawasan Saribu Rumah Gadang Siap Terima Wisatawan

"Ditargetkan nantinya peserta yang berhasil lulus akan memiliki standar international dan dapat bekerja di kancah Internasional," ucapnya.

Trisasongko juga mengingatkan, pembangunan infrastruktur yang berhasil dan berkualitas, bukan hanya diukur dari dimensi penyelesaian tepat biaya, mutu, dan waktu.

Tetapi, juga ditentukan kinerjanya yang mencakup kehandalan (aspek struktur), berfungsinya bangunan sesuai rencana, dan keselamatan dalam pelaksanaan, serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.

Pada kesempatan yang sama, turut dilakukan Penandatanganan Pakta Komitmen Keselamatan Konstruksi Bidang Konstruksi Layang oleh para Direktur/ Direktur Utama BUJK BUMN yang membawahi bidang Quality, Healty, Safety, and Environment (QHSE) yang tergabung dalam Forum QHSE BUMN.

“Melalui komitmen dan sinergi yang baik antar stakeholder konstruksi seperti BUMN Karya, penerapan aspek keselamatan konstruksi khususnya konstruksi layang dapat dilaksanakan. Sehingga diharapkan Pembangunan Infrastruktur yang aman dan zero accident dapat terwujud," paparnya.

Berdasarkan data yang dihimpun Sekretariat Komite Keselamatan Konstruksi, terdapat 30 kecelakaan konstruksi yang terjadi pada tahun 2018-2020.

Di mana 80 persen dari proyek yang mengalami kecelakaan tersebut, melibatkan Badan Usaha Jasa Konstruksi (BUJK) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Melalui keseriusan semua pihak untuk menerapkan prinsip Keselamatan, menjadi dukungan terhadap lancarnya lembangunan infrastruktur yang pada gilirannya untuk mempercepat pemulihan perekonomian bangsa Indonesia," tuturnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat