androidvodic.com

Pakar Digital Beberkan Tips Dapat Cuan dari Cryptocurrency - News

Laporan Wartawan News, Malvyandie Haryadi

News, JAKARTA - Pasar uang kripto sebagai investasi komoditas kini kian ramai. Tapi, tak banyak orang yang betul-betul paham cara dapat cuan dari investasi ini.

Masa depan crypto sebagai komoditas aset berjangka semakin menjanjikan. Hal ini disebabkan oleh kemampuan pengembangan teknologi yang ditawarkan mata uang crypto tidak terbatas.

Aktivitas trading crypto pun meningkat setiap tahunnya seiring dengan kian banyaknya variasi coin yang ditawarkan.

Kenaikan aktivitas ini juga dorong dengan munculnya platform bursa crypto yang semakin beragam menjadi pendorongnya.

Indonesia melalui Bappeti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka) hingga kini memiliki 13 bursa crypto yang telah resmi terdaftar seperti Indodax, Tokocrypto, Rekeningku, Zipmex, dan lainnya.

Pakar Digital, Anthony Leong mengatakan umumnya untuk mendapatkan mata uang crypto dilakukan dengan aktivitas yang disebut dengan mining (menambang).

Baca juga: Menyorot Perbedaan Sikap Bappebti dan OJK Terkait Mata Uang Kripto

Namun kegiatan mining (menambang) cryptocurrency memerlukan kemampuan komputer yang kuat dan dukungan listrik yang besar.

Alternatif yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan staking coin, yaitu cara untuk mendapatkan coin tambahan tanpa menggunakan perangkat komputer yang canggih.

“Kita bisa mendapat hasil yield farming (hasil pertanian) dengan cara staking.

Staking seperti ini adalah cara alternatif untuk mendapatkan passive income di pasar crypto.

Coin yang kita miliki di dalam wallet dapat dikunci untuk membantu operasi dan jaringan coin tersebut, sebagai imbalannya kita akan mendapatkan coin. Hanya saja perlu kita ketahui resiko dalam berinvestasi di cryptocurrency karena fluktuatifnya harga dan lain hal.

Investor wajib manage risiko dalam hal apapun itu entah itu trading atau staking hingga mining,” kata Anthony Leong melalui keterangannya, (16/5/2021).

Diketahui staking merupakan sebutan yang ditujukan pada aktivitas penitipan coin kepada platform crypto. Hasil penitipan itu kemudian digunakan untuk melakukan validasi transaksi pada blockchain dalam bentuk proof of stake (PoS).

Baca juga: Indonesia Harus Waspadai Kejadian Hilangnya Dana Investor di Uang Kripto di Turki

“Melalui pengembangan teknologi seperti ini kini siapapun bisa berinvestasi di crypto tanpa perlu takut. Orang-orang yang tidak punya banyak waktu juga sangat cocok untuk menggunakan teknologi ini karena akan sangat menghemat waktu," kata Anthony.

Hingga kini terdapat beberapa platform yang telah menyediakan jasa staking crypto seperti Pancake Swap (pancakeswap.finance), Bean Cash dan juga yang baru hadir seperti Merlin Lab yang dimana Merlin Lab merupakan platform yang sudah diaudit dengan hasil pengembalian tertinggi.

Salah satu bursa crypto terbesar, Binance juga menawarkan layanan staking untuk koin miliknya, BNB. Sehingga pengguna memiliki banyak alternatif untuk memilih layanan staking yang digunakan.

Memilih platform staking dapat dimulai dari mengetahui pihak pengembangan platform staking. Setelah itu pengguna juga perlu mengetahui teknologi yang digunakan secara mendasar, pemilihan ini dilakukan untuk memastikan reward coin yang akan diberikan masih memiliki nilai valuasi yang tinggi.

“Untuk memilih platform staking yang terpenting kita harus mengetahui peluang harga coin  yang akan kita peroleh, hal itu dapat diketahui dengan melihat pasukan dibalik platform ini. Tapi yang aneh di dunia crypto ini adalah Penemu Bitcoin Satoshi Nakamoto yang sampai sekarang belum muncul di publik tapi dinilai dengan harga fantastis kini sudah 700-800 juta per koin," tutup Anthony.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat