androidvodic.com

Pengusaha : PPKM Mikro Sudah Buat Omset Turun 50 Persen, Kalau Mal Ditutup Bisa Minus - News

News, JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mencatat terjadi penurunan omset hingga 50 persen untuk usaha ritel selama pandemi Covid-19, dan pemberlakuan PPKM Mikro

"Omset turun 50 persen dalam PPKM Mikro, kalau PPKM Darurat mal ditutup, lebih turun lagi omset dan bisa minus," kata Ketua Umum Asprindo Roy N. Mandey saat dihubungi, Jumat (2/7/2021).

Menurutnya, omset sektor ritel per bulan sebelum pandemi Covid-19 berada pada kisaran Rp 14 triliun sampai Rp 15 triliun. 

"Setelah memasuki pandemi turun separuhnya, menjadi Rp 7 triliun sampai Rp 8 triliun. Kalau pemberlakuan pembatasan lebih panjang seperti bulan ini, maka tidak dapat separuhnya, amblas tidak dapat apa-apa," tuturnya. 

Baca juga: Ada 15 Aturan PPKM Darurat 3 Juli hingga 20 Juli, Mal Tutup hingga Restoran Hanya Terima Take Away

Baca juga: Pemerintah Pastikan Stok Pangan Aman Selama PPKM Darurat, KSPI Ingatkan Jangan Ada Ledakan PHK

Oleh sebab itu, Roy berharap pemerintah mengizinkan mal tetap buka untuk sektor yang esensial seperti supermarket maupun hypermarket. 

"Supermarket kan menyediakan bahan pokok, ada sayur mayur, daging, buah-buahan. Kalau swalayan seperti minimarket dia tidak menyediakan, karena keterbatasan ruang," paparnya. 

Pemerintah akan memberlakukan PPKM Darurat mulai 3 sampai 20 Juli 2021 di Jawa dan Bali, sebagai upaya menekan laju penyebaran Covid-19.

Dalam PPKM Darurat, pusat perbelanjaan atau mall dilakukan penutupan sementara.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat