Kadin Ingatkan Pemerintah Cermat Bikin Proyeksi Penerimaan Pajak 2022 - News
Laporan Wartawan News, Dennis Destryawan
News, JAKARTA - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid meminta pemerinta untuk cermat dalam proyeksi penerimaan pajak 2022.
Pemerintah menetapkan penerimaan perpajakan dalam RUU APBN 2022 sebesar Rp 1.506,9 triliun atau naik 9,5% dari outlook penerimaan perpajakan tahun ini yang sebesar Rp 1.375,8 triliun.
“Soal pajak, ini mesti cermat dan sangat hati-hati. Soal tanggung jawab, semua perusahaan pasti ingin berkontribusi dengan membayar pajak tentunya,” ujar Arsjad dalam keterangannya, Selasa (17/8/2021).
Sebab, ucap Arsjad, pemerintah harus melihat, ada industri yang memang terpukul sangat berat sehingga pajak justru sangat memberatkan.
Jadi, lanjut Arsjad mesti ada keseimbangan dan prioritas mana yang harus kena pajak mana yang direlaksasi, pihak pajak harus melihat situasi ini karena keadaan setiap industri dan perusahaan berbeda beda tidak bisa dipukul rata.
Baca juga: Kadin: Perlu Upaya Ekstra Pertahankan Pertumbuhan Ekonomi di Kuartal III 2021
Beberapa sektor industri kata Arsjad memang sedang membaik, maka dari itu Kadin Indonesia berdialog dengan pemerintah mengusulkan mana yang bisa didorong pajaknya, mana yang relaksasi.
Baca juga: IDI Minta Relaksasi Pajak Obat-obatan dan Alat Kesehatan
Pasalnya, jika pajak dikenakan semua alias pukul rata, ini bukan hanya berdampak pada perusahaannya, tapi juga sosialnya alias ke pekerjanya.
Baca juga: Harga Test PCR di Indonesia Lebih Mahal Dibanding India, IDI: Biaya Masuk & Pajaknya Sangat Tinggi
Arsjad juga meminta pemerintah juga harus jeli melihat situasi ekonomi politik global imbas dari perang dagang Cina dan Amerika dengan mendorong industri yang justru bisa mengambil peluang itu.
“Jadi kita harus dorong, supply chainnya diperhatikan dan fasilitasi. Jadi harus dipilah juga. Ini agar negara kita juga jadi lebih kompetitif dengan negara-negara-negara lain,” ujarnya.
Terkini Lainnya
Virus Corona
"Soal pajak, mesti cermat dan sangat hati-hati. Soal tanggung jawab,"semua perusahaan pasti ingin berkontribusi dengan membayar pajak,” ujar Arsja
KKP Mulai Jalankan Hilirisasi di Lokasi Penangkapan Ikan Terukur Maluku
BERITA TERKINI
berita POPULER
Kowantara: Kenaikan Harga Minyakita Akan Sulitkan Pedagang Warteg
Harga Bawang Putih Mahal di Atas Rp 40 Ribu Per Kg, Diatasi dengan Impor?
Jokowi Hadiri Laporan Hasil Pemeriksaan Keuangan Pemerintah Pusat oleh BPK RI
Serikat Buruh Was-Was Pelemahan Rupiah Berdampak PHK di Industri Otomotif
Dunia Dilanda Ketidakpastian Ekonomi, Presiden: Alhamdulillah Indonesia Sangat Stabil