androidvodic.com

PPnBM DTP Disetujui Menteri Keuangan, Menperin: Ada Dampak Luar Biasa Bagi Perekonomian - News

Laporan Wartawan News, Lita Febriani

News, JAKARTA - Menteri Keuangan resmi menyetujui usulan Menteri Perindustrian atas perpanjangan diskon Pajak Penjualan Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) 100 persen untuk kendaraan bermotor sampai akhir tahun 2021.

Kebijakan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 120 Tahun 2021.

"Kami bersyukur bahwa usulan kami untuk memperpanjang masa pemberian stimulus PPnBM DTP bisa diakomodasi oleh Menteri Keuangan. Data sudah berbicara dengan terang benderang bahwa stimulus ini memiliki impact luar biasa bagi perekonomian," tutur Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Jumat (17/9/2021).

Baca juga: Daihatsu Terios Eco Idle Rilis di Indonesia, Harga Kena PPnBM Nol Persen Mulai Rp 205 Jutaan

Sebelumnya, Menperin mengirimkan surat kepada Menteri Keuangan terkait usulan perpanjangan stimulus PPnBM DTP untuk September hingga Desember 2021.

Menperin mengusulkan perpanjangan PPnBM DTP sebesar 100 persen untuk mobil dengan isi silinder di bawah 1.500 cc, sebesar 50 persen untuk mobil dengan isi silinder 1.501-2.500 cc berpenggerak 4x2, dan 25 persen untuk mobil berkapasitas sama dan berpenggerak 4x4.

Selama penerapan PPnBM DTP, pertumbuhan sektor manufaktur pada triwulan II kemarin didorong oleh kencangnya pertumbuhan industri otomotif yang mencapai 45,7 persen.

Baca juga: Agya dan Calya Bakal Kena PPnBM 3 Persen, Toyota Siapkan Harga Terbaru

Selain itu, data penjualan kendaraan roda empat peserta PPnBM DTP di bawah 1.500 cc pada Januari-Agustus 2021 tercatat sebesar 175.000 unit.

Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 51 persen secara year on year dibandingkan periode yang sama di tahun 2020.

"Untuk mobil peserta PPnBM DTP di atas 1.500 cc, penjualannya pada Januari-Agustus 2021 sebesar 44.680 unit, atau meningkat 64,4 persen dibandingkan Januari-Agustus 2020," jelas Agus.

Dengan perpanjangan pemberlakuan kebijakan ini, Menperin berharap Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur Indonesia bisa kembali ke jalur ekspansif atau berada di atas angka 50 seperti yang terjadi berturut-turut selama delapan bulan pada November 2020 hingga Juni 2021.

Baca juga: Honda Masih Hitung Harga Baru Brio Satya Jika Kena PPnBM 3 Persen Mulai Oktober

"Dengan industri yang ekspansif dan optimis menjalankan aktivitasnya, kami perkirakan pertumbuhan industri pada triwulan III-2021 bisa lebih baik lagi," kata Menperin.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat