androidvodic.com

Pasca Merger, Indosat Ooredoo HutchinSon Perkenalkan Calon CEO Vikram Sinha - News

News – Dunia telekomunikasi Indonesia terus mengalami perkembangan. Kali ini, dua perusahaan penyedia layanan telekomunikasi Indosat Ooredoo dan Tri Indonesia sepakat untuk merger dengan mengusung nama PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (Indosat Ooredoo Hutchison).

Pasca kesempakatan ini, Vikram Sinha muncul sebagai calon CEO Indosat Ooredoo Hutchinson. Pemilihan Vikram Sinha bukan tanpa alasan. Pria jebolan dari Bangalore University India ini memiliki rekam jejak yang sangat baik dalam dunia telekomunikasi nasional maupun internasional.

Sebelum bergabung dalam Grup Ooredoo, Vikram memiliki pengalaman selama 10 tahun bersama perusahaan telekomunikasi Bharti Airtel di India dan Afrika. Berbekal pengalaman tersebut, ia memutuskan bergabung dengan Grup Ooredoo.

Pengalaman panjang yang dimiliki Vikram membawanya sukses menduduki posisi-posisi strategis seperti menjadi Chief Executive Office Ooredoo Maldives (2014-2017) dan Myanmar (2017-2019) pada jabatan yang sama.

Kiprah Vikram dalam menempati posisi strategis di Grup Ooredoo tidak berhenti sampai di situ. Pada 2019, Vikram ditugaskan untuk menduduki kursi Direktur & Chief Operating Officer Indosat Ooredoo di Indonesia.

Tahun pertamanya di Indonesia pun sudah dihadapi dengan tantangan. Pada tahun 2018, Indosat Ooredoo kehilangan 25% dari nilainya akibat kesalahan strategi.

Untuk memecahkan permasalahan tersebut, ia membuat beberapa kebijakan dan strategi penting. Mulai dari menginvestasikan hampir US$2 miliar ke dalam jangkauan jaringan 4G, hingga mendorong Indosat Ooredoo menjadi brand paling tepercaya di pasar telekomonumikasi Indonesia.

Berbagai strategi dan terobosan tersebut sengaja dijalankan agar Indosat Ooredoo menjadi brand yang lebih kuat dan mampu bersaing di pasar telekomunikasi Indonesia.

Upaya Vikram untuk membereskan beragam tantangan di Indosat Ooredoo pun membuahkan hasil yang cukup memuaskan.

Berdasarkan keterangan Indosat Ooredoo, sepanjang 2019 hingga 2020, penghasilan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi Indosat Ooredoo tumbuh begitu cepat.

Dari sisi lain, Indosat Ooredoo juga sukses membuat catatan kinerja yang begitu baik. Hal itu tercermin dari laporan perusahaan yang menyebutkan berhasil melakukan pembukukan pendapatan senilai Rp 14,98 triliun pada kuartal II/2021 dengan kepemilikan pelanggan sekitar 60 juta.

Angka tersebut juga mengalami kenaikan hingga 11,4% jika dibandingkan pada tahun lalu di periode yang sama.

Kendati demikian, tantangan baru akan dihadapi oleh Vikram pasca Indosat Ooredoo dan Tri Indonesia merger.

Pasalnya, aksi korporasi ini memiliki sumber daya yang begitu kuat. Indosat Ooredoo memiliki frekuensi sebesar 47,5 MHz yang tersebar di 850 (2,5 MHz), 900 (10 MHz), 1800 (20 MHz) dan 2100 MHz (15 MHz).

Sementara itu, Tri Indonesia memiliki frekuensi sebesar 25 MHz yang terbesar di 1800 (10 MHz) dan 2100 MHz (15MHz). Jika sumber frekuensi ini tetap dikelola, maka frekuensi gabungan kedua yang dikantongi menjadi 72,5 MHz.

Dengan kekuatan sebesar ini, diharapkan Calon CEO Indosat Ooredoo Hutchinson Vikram Sinha mampu membawa efek positif bagi dunia telekomunikasi di Indonesia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat