androidvodic.com

BPJT dan Pemkot Bogor Keluarkan Jurus Baru Bus BRT untuk Atasi Kemacetan di Kota Hujan - News

Laporan Wartawan News, Seno Tri Sulistiyono

News, JAKARTA - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPJT) Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Kota Bogor bersinergi untuk memangkas kemacetan melalui penyediaan angkutan umum sistem bus rapid transit (BRT).

Transportasi bus BRT tersebut dinamai BISKITA dan ditargetkan beroperasi di Kota Hujan pada pekan ketiga Oktober 2021.

"Nantinya dengan BISKITA dapat mengurangi kemacatena di Kota Bogor sekitar 20 persen, dan mengurangi jumlah angkot sekitar 200," ujar Kepala BPTJ Polana B. Pramesti di kantornya, Jakarta, Kamis (7/9/2021).

Polana menjelaskan, layanan BISKITA dihadirkan dengan skema buy the service (BTS), dan menjadi yang pertama kali diterapkan di Indonesia. 

Baca juga: Layanan BRT Gratis Akan Diperluas ke Empat Kota Tahun Depan

BTS merupakan skema pemberian subsidi angkutan umum massal melalui pembelian layanan kepada operator, agar masyarakat dapat memanfaatkan pelayanan angkutan umum penumpang yang sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang ditetapkan. 

Baca juga: BRT Gratis Teman Bus Resmi Beroperasi di Palembang, Diperkuat 45 Armada

"Pemerintah dalam hal ini BPTJ akan mensubsidi 100 persen biaya operasional atau Biaya Operasional Kendaraan (BOK) yang diperlukan untuk melaksanakan pelayanan angkutan umum massal," papar Polana. 

Baca juga: Hendi Tetapkan Kebijakan Tukar Botol Plastik Dengan Tiket BRT Trans Semarang

Dalam penyelenggaraan layanan, kata Polana, operator angkutan umum ditentukan melalui proses lelang dan telah dimenangkan Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) Kota Bogor yang melakukan konsorsium dengan Lorena dan Kodjari 

"Untuk menjamin pelayanan berjalan sesuai standar pelayanan minimal akan dilakukan monitoring dan evaluasi dengan memanfaatkan teknologi sistem informasi. Kami akan memberikan sanksi jika nantinya tidak sesuai standar yang ditentukan dalam pelayanan," tuturnya. 

Secara keseluruhan program BTS di kota Bogor direncanakan akan didukung jumlah armada sebanyak 75 unit bus dengan ukuran sedang. 

Bus yang disediakan operator pemenang lelang ini wajib memenuhi standar pelayanan yang telah ditetapkan.

Direncanaan terdapat enam koridor yang dilayani meliputi Koridor 1 Terminal Bubulak - Sidangiang, Koridor 2 Terminal Bubulak - Ciawi, Koridor 3 Terminal Bubulak - Sukasari; Koridor 4 Ciawi - Ciparigi, Koridor 5 Ciparigi - Stasiun Bogor dan Koridor 6 Parung Benteng - Air Mancur Bogor. 

Namun demikian, pengoperasian unit bus maupun koridor yang dilayani akan dilakukan secara bertahap. Sekadar informasi, nama BISKITA yang merupakan akronim dari Bus Inovatif, Solusi Transportasi Perkotaan Terintegrasi dan Andal.

Nama BISKITA dipilih karena dianggap cukup mudah diingat dan dapat mendorong rasa ikut memiliki di kalangan masyarakat.

Unit bus yang akan melayani Kota Bogor, tampilan pada lambung bus akan mencantumkan identitas yang mewakili Kota Bogor. Setiap unit bus juga dilengkapi dengan peralatan Internet of Things (IoT) seperti passenger counting, GPS tracking, dan camera surveillance.
 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat