androidvodic.com

Sempat Tembus Rekor, IHSG Sesi I Siang Ini Ditutup Perkasa 6.655,817 - News

News, JAKARTA -- Sempat dibuka melemah, perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) justru tampil perkasa.

Bahkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat berada di level tertinggi sepanjang sejarah pada perdagangan sesi pertama hari ini, Senin (25/10/2021).

Hingga pukul 11.30 WIB, IHSG akhirnya menguat 12,079 poin atau 0,18% ke 6.655,817.

Kenaikan IHSG ini disokong oleh penguatan dari sejumlah indeks sektoral. Di mana, indeks dengan penguatan terbesar dicetak IDX Sektor Teknologi yang melonjak 3,67%.

Disusul, IDX Sektor Energi naik 2,39%, IDX Sektor Perindustrian menguat 0,84%, IDX Sektor Kesehatan naik 0,65%.

Diikuti, IDX Sektor Barang Baku menguat 0,40%, IDX Sektor Properti & Real Estate terkerek 0,25% dan IDX Sektor Keuangan menguat 0,10%.

Sementara itu, IDX Sektor Transportasi & Logistik menjadi jadi sektoral dengan pelemahan terdalam setelah koreksi 1,25%. Disusul, IDX Sektor Barang Konsumen Primer turun 0,78%, IDX Sektor Infrastruktur turun 0,41% dan IDX Sektor Barang Konsumen Non-Primer melemah 0,12%.

Total volume transaksi bursa mencapai 14,24 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 9,70 triliun. Sebanyak 279 saham naik harga. Ada 206 saham turun dan 267 saham flat.

Top gainers LQ45 siang ini terdiri dari:

PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) naik 7,41%
PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) naik 4,41%
PT Bukti Asam Tbk (PTBA) naik 3%
Top losers LQ45 siang ini adalah:

PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun 2,94%
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun 2,89%
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) turun 2,04%

Investor asing mencatat beli bersih atau net buy Rp 3 triliun di seluruh pasar. Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Metro Healthcare Indonesia Tbk (CARE) Rp 3 triliun, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 56,7 miliar dan PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) Rp 45,4 miliar.

Sedangkan saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Eloang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) Rp 28,2 miliar, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) Rp 23,3 miliar dan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) Rp 20,8 miliar. (Anna Suci Perwitasari)

Sumber: Kontan

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat