androidvodic.com

Jalankan Investasi Berkelanjutan, Bank Neo Commerce Masih Catatkan Kenaikan Biaya Operasional - News

Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin

News, JAKARTA - Laporan keuangan kuartal III 2021 Bank Neo Commerce masih mencatatkan kerugian bersih Rp264 miliar.

Sebagian besar dialokasikan ke dalam investasi teknologi dan keamanan digital, pengembangan sumber daya manusia, dan melakukan promosi dan edukasi berkelanjutan tentang bank digital

Laporan keuangan yang dipublikasikan menyatakan terjadi peningkatan 49,16% dari sisi aset per September 2021 (year to date/ytd), dan peningkatan 69,3% untuk perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK)

Direktur Utama Bank Neo Commerce, Tjandra Gunawan mengatakan seiring dengan pertumbuhan nasabah BNC di tahun 2021 sangat signifikan, beban promosi juga bertambah.

Per September 2021 aplikasi neobank BNC sudah diunduh lebih dari 10 juta orang.

Baca juga: Dorong Pemulihan Ekonomi di Tengah Covid-19, Ini 5 Jurus Bank Indonesia

Pertumbuhan ini sejalan dengan meningkatnya beban operasional BNC sebesar 245,64% menjadi Rp572 miliar di September 2021 (yoy).

“Rugi bersih ini sudah kami perkirakan karena Bank Neo Commerce masih dalam tahap transformasi menjadi bank digital.

Kami terus berupaya untuk memperkenalkan, mengedukasi dan memberikan berbagai manfaat lebih bagi masyarakat sehingga berimbas pada kinerja keuangan di kuartal ini.

Bagi kami, tahun 2021 merupakan tahun investasi," ujarnya, Jumat (19/11/2021). 

Dia mengaku bersyukur minat masyarakat menggunakan aplikasi neobank tidak surut dan terus meningkat karena merasakan langsung manfaat dan kenyamanan bertransaksi di aplikasi kami yang memberikan keuntungan lebih bagi para nasabah.

Baca juga: Sambut World Superbike, Garuda Kerahkan Pesawat Berbadan Lebar Airbus A330-900 Neo ke Lombok

Arus kas BNC per September 2021 mengalami tren positif dengan mencatat peningkatan senilai Rp 791 miliar daripada tahun lalu yang mengalami penurunan Rp55 miliar, sehingga dengan adanya peningkatan ini, cashflow dari Bank Neo Commerce memiliki proyeksi jangka panjang yang matang.

Kinerja keuangan di Kuartal III tentunya selalu berdasarkan penilaian dan peninjauan yang cermat.

Hingga akhir September 2021, BNC telah menyalurkan kredit sebesar Rp 3,84 triliun atau meningkat 4,83% dibandingkan Desember 2020.

Peningkatan ini memberikan dampak pada kenaikan pendapatan bunga bersih dari Rp127 Miliar di bulan September 2020 menjadi Rp241 miliar di September 2021.

Dari sisi Aset juga terdapat kenaikan yang signifikan, yaitu sebesar 49,16% dari Rp5,4 triliun di Desember 2020 menjadi Rp8,08 triliun di September 2021.

Sedangkan dari sisi perolehan Dana Pihak ketiga (DPK) di September 2021, meningkat 69,3% dibandingkan perolehan Desember 2020 menjadi Rp6,67 triliun.

Per kuartal III 2021, rasio non performing loan (gross) terhadap total kredit bersih bank turun menjadi 4,36% dari posisi September 2020 sebesar 4,74%. Loan to Funding Ratio (LFR) menjadi 57,55% dibandingkan dengan posisi September 2020 sebesar 96,71%.

Hal ini disebabkan BNC selektif dalam penyaluran kredit karena masih melihat adanya risiko yang tinggi di tengah pandemi Covid-19 ini, sementara dana nasabah diinvestasikan pada surat-surat berharga.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat