androidvodic.com

Tekan Biaya Logistik Untuk Genjot Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan - News

News, JAKARTA -- Guna meningkatkan daya saing global, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus berupaya menekan biaya logistik nasional.

Infrastruktur Indonesia dari tahun 2015 sampai dengan 2018, terjadi peningkatan secara signifikan terutama pada bidang infrastruktur dan logistik.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan hal tersebut menunjukkan bahwa Indonesia memiliki daya saing global yang semakin meningkat.

Baca juga: Erick Thohir: Lampung Jadi Alternatif Pembangunan Infrastruktur Pariwisata untuk Turis Lokal 

"Ini ditandai dengan adanya pembangunan infrastruktur secara berkelanjutan,” kata Budi dalam keterangannya, Selasa (23/11/2021).

Budi menjelaskan penggabungan Pelindo yang sudah dilakukan menjadi salah satu upaya yang dapat menurunkan biaya logistik nasional dan memperbaiki Indeks Logistik Nasional.

“Penggabungan ini diharapkan dapat meningkatkan reputasi pelabuhan Indonesia di kancah Internasional, efisiensi lalu lintas barang antar pulau, peningkatan produktifitas dan efisiensi,” ujarnya.

Adapun beberapa upaya yang telah dilakukan Kemenhub untuk menurunkan biaya logistik yaitu pertama, menetapkan arah kebijakan pembangunan bidang transportasi laut tahun 2020-2024 untuk mendukung konektivitas maritim nasional.

Beberapa hal yang menjadi titik berat dari kebijakan tersebut yaitu, dalam rangka perwujudan logistik maritim di dalam negeri.

Baca juga: Komisi V Dukung Percepatan Pembangunan Infrastruktur Bengkulu Utara

Kemudian peningkatan konektivitas sarana dan prasarana, pengembangan pelabuhan hub internasional dan pelabuhan pendukung tol laut, keselamatan, regulasi, teknologi informasi, pemanfaatan pembiayaan alternatif dan revitalisasi kelembagaan.

Kedua, menerapkan konsep hub and spoke pada pelabuhan-pelabuhan di Indonesia, sebagai salah satu upaya untuk menunjang program tol laut dengan harapan distribusi barang dan pengembangan ekonomi di daerah terluar, tertinggal, terdepan dan perbatasan (3TP) dapat lebih optimal.

Ketiga, berkolaborasi dengan kementerian atau lembaga melalui pembentukan National Logistic Ecosystem (NLE), sehingga proses logistik menjadi lebih efisien dan terintegrasi.

Keempat, digitalisasi layanan kepelabuhanan, baik itu digitalisasi perizinan, pelayanan, seperti SIMLALA, SITOLAUT, dan Inaportnet yang telah dimanfaatkan oleh 54 pelabuhan.

Budi mencatat saat ini terdapat 636 pelabuhan yang digunakan untuk melayani angkutan laut.

Ditambah dengan 57 terminal yang merupakan bagian dari pelabuhan, serta 1.321 rencana lokasi pelabuhan.

“Kami terus berupaya untuk menurunkan waktu dwelling time, meningkatkan standarisasi kinerja dan juga melakukan pengelolaan pelabuhan secara terpadu,” ucapnya. (Ardiansyah Fadli)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Upaya Pemerintah Tekan Biaya Logistik Nasional"

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat