androidvodic.com

Ekonomi Daerah Akan Kuat Jika Strukturnya Tidak Didominasi Sektor Tertentu - News

Laporan Wartawan News, Dennis Destryawan

News, JAKARTA -- Direktur CORE Indonesia, Mohammad Faisal, berpandangan struktur ekonomi sangat mempengaruhi kualitas pertumbuhan dan pemulihan ekonomi di masing-masing daerah.

Faisal mencontohkan, selama masa pandemi, misalnya, Bali sangat bergantung dengan pariwisata, sehingga pertumbuhannya relatif lebih rendah saat pandemi dan pemulihannya juga lebih lambat.

Baca juga: Rata-rata Puas dengan Jokowi-Maruf dalam Persepsi Ekonomi, Tapi tidak di Bidang Hukum & Demokrasi

"Sementara itu, Yogyakarta meskipun juga kota wisata tidak mengalami hal yang sama dengan Bali karena memiliki sektor-sektor pendukung yang tidak begitu terkontraksi, seperti konstruksi, jasa pendidikan, dan industri," ucap Faisal dalam keterangannya, Kamis (30/12/2021).

Sedangkan, menurut Faisal, daerah yang bertumpu di sektor pertambangan relatif tumbuh lebih baik dan tidak mengalami kontraksi sebab dorongan harga komoditas tambang yang cukup besar, seperti yang terjadi di Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Papua.

Baca juga: Kembangkan Program Banjar Creative Space, Erick Thohir Harap Ekonomi Bali Segera Bangkit

"Sementara itu, Maluku Utara dan Sulawesi Tengah hampir tidak mengalami kontraksi karena masuknya investasi, terutama investasi pertambangan dan logam dasar yang mengubah bahan tambang menjadi bahan setengah jadi, sehingga sektor ekonomi mereka lebih terdiversifikasi, khususnya industri pengolahan yang menguat," imbuh Faisal.

Oleh karena itu, menurut Faisal ekonomi daerah akan lebih kuat apabila memiliki struktur ekonomi yang tidak didominasi oleh sektor tertentu.

"Dengan demikian, pemerintah pusat dan daerah perlu mendorong diversifikasi sektor-sektor ekonomi di daerah sehingga lebih resilience menghadapi goncangan," ujar Faisal.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat