Kenaikan Tarif KRL Dinilai Mampu Kurangi Beban Subsidi Pemerintah untuk Layanan Angkutan Kereta - News
Laporan Wartawan News, Hari Darmawan
News, JAKARTA - Tarif Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line, diusulkan naik pada April 2022 mendatang menjadi Rp 5.000 kemudian setiap 25 kilometer ada penambahan Rp 2.000 dan setelah 10 kilometer penambahan biaya Rp 1.000.
Menanggapi hal tersebut, pengamat transportasi Djoko Setijowarno menilai, kenaikan tarif tersebut dapat memberikan keringan untuk pemerintah terkait subsidi untuk pelayanan KRL.
Menurutnya, subsidi yang diberikan pemerintah untuk layanan transportasi kereta cukup besar dibandingkan angkutan transportasi lain yaitu Rp 3,2 triliun.
Baca juga: YLKI Rekomendasikan Tarif KRL Pada 10 Km Pertama Tidak Naik, Hanya Akan Bebani Pekerja
"Pada 2018 lalu memang ada kajian dari Badan Penelitian Kementerian Perhubungan untuk mengurangi subsidi angkutan perkotaan," ucap Djoko saat dihubungi News, Senin (17/1/2022).
Tetapi, lanjut Djoko, pada saat itu menjelang pemilihan presiden sehingga tidak dilanjutkan kajian tersebut. Dalam kajian tersebut, masyarakat dinilai mampu dengan kenaikan harga tiket.
"Angkutan umum memang harus disubsidi dan di seluruh negara manapun itu terjadi. Tetapi besarannya pasti berbeda," kata Djoko.
Baca juga: Pengamat Transportasi Dukung Kenaikan Tarif KRL
Selain itu, ungkap Djoko, besaran subsidi ini harus tepat sasaran untuk masyarakat yang kategorinya tidak mampu seperti para pekerja yang menggunakan layanan KRL.
Ia juga menilai, bahwa usulan kenaikan tarif KRL Commuter line ini seharusnya tidak menjadi masalah.
"Tarif KRL ini memang sudah lama sekali belum ada kenaikan, dan saat ini sepertinya tidak menjadi masalah," ucap Djoko.
Baca juga: KAI Commuter Sebut Usulan Kenaikan Tarif KRL Hasil dari Kajian Berbagai Lembaga
Ia juga menjelaskan, saat ini sudah ada perbaikan terkait layanan yang diberikan pemerintah untuk angkutan KRL dan sudah dinikmati oleh para pengguna.
"Salah satu fasilitas yaitu perbaikan di beberapa stasiun seperti Manggarai, Jatinegara dan stasiun lainnya. Fasilitas tersebut diantaranya adanya eskalator, lift dan juga fasilitas untuk penyandang disabilitas," ucap Djoko.
Jadi, lanjut Djoko, terkait kenaikan tarif KRL ini tidak masalah di masyarakat karena dengan adanya fasilitas yang sudah dihadirkan.
Terkini Lainnya
Pengamat transportasi Djoko Setijowarno menilai, kenaikan tarif tersebut dapat memberikan keringan untuk pemerintah terkait subsidi
Demi Sejahterakan Masyarakat Pengusaha Tambang Lokal Harus Diprioritaskan Terkait Perizinan
BERITA REKOMENDASI
Bos PLN Ungkap Subsidi Listrik Tahun 2024 Butuh Duit Rp83 Triliun
BERITA TERKINI
berita POPULER
Demi Sejahterakan Masyarakat Pengusaha Tambang Lokal Harus Diprioritaskan Terkait Perizinan
Baju Impor Ilegal Marak di Pasaran, Mendag Zulkifli Hasan dan Asosiasi Bentuk Satgas
Inaplas Keluhkan Permendag 8/2024: Industri Polyester Telah Tutup dan Lainnya Segera Menyusul
Komisi VI DPR Nilai Tepat BTN Batalkan Rencana Akuisisi Bank Muamalat
Perluas Jangkauan di Asia-Pasifik, Vietjet Buka Rute Penerbangan ke China dan Korea Selatan