androidvodic.com

Ekonom: Pelaku UMKM Sudah Melek Digital, Tapi Penetrasi Internet Masih Jadi Kendala - News

Laporan Reporter News, Reza Deni

News, JAKARTA - Direktur Utama Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), Mirza Adityaswara, mengatakan di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung di Indonesia, telah terjadi perubahan consumer behaviour yang menunjukkan semakin pentingnya generasi Milenial dan generasi Z.

Dia memaparkan data per 2020, Generasi Z mendominasi populasi Indonesia.

Sementara per 2021, Gen Z menjadi generasi yang paling banyak menghabiskan waktu dengan smartphone dan Gen Z menjadi generasi yang paling melek teknologi.

"Dan Gen Z juga menjadi generasi teraktif yang menghabiskan waktu di sosmed," kata Mirza dalam keterangan saat mengisi diskusi bertajuk “Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Indonesia” yang diselenggarakan di Satrio Centre, Jumat (18/2/2022).

Dia mengatakan seiring dengan perubahan konsumen, pelaku UMKM juga semakin melek digital.

Baca juga: Perkuat Sektor Pertanian, Kementan Tingkatkan Peran Inkubator Pemberdayaan UMKM

"Transaksi E-commerce misalnya, saat ini mencapai Rp 530 trilliun, dan selanjutnya diikuti oleh asuransi Digital 2021 yang mencapai 600 juta polis," kata dia.

Kemudian terdapat 430 juta perjanjian pinjaman online hingga November 2021, dan nilai transaksi digital banking mencapai 48,6 ribu triliun.

"E-wallet juga menjadi metode pembayaran E-commerce yang paling populer dan merupakan metode pembayaran yang digunakan di e-commerce Indonesia," kata dia.

Namun, dikatakan Mirza, penetrasi internet masih menjadi kendala utama UMKM Go Digital.

Berdasarkan data dari Mandiri Institute misalnya, Mirza menyebut kendala jaringan lema mendominasi penjualan online tertinggi yaitu mencapai 55,10 persen.

Baca juga: Wamen BUMN Sebut Kredit UMKM Himbara Sudah Capai 62,5 Persen

"Kemudian diikuti oleh kendala mencairkan uang yang mencapai 19.79 persen, biaya terkait kurangnya modal sebesar 5.58 persen dan akses pemasaran yang mencapai 5.03 persen," ujar Ekonom Macquarie University Australia itu.

Saat ini, katanya, kehadiran teknologi digital mendorong pola transaksi keuangan di sektor perbankan.

Hal ini ditunjukkan dari adanya penurunan jumlah cabang fisik bank.

Per Juni 2021 misalnya, jumlah kantor bank di Indonesia adalah 32.966, menurun sebesar 14,3% dari yang sebelumnya 38.468 di tahun 2017.

Baca juga: Program Accelerate Bekali UMKM Perempuan Pedesaan dengan Literasi Digital

Salah satu tantangan yang dialami Indonesia, menurut Mirza, yaitu dalam melakukan transformasi energi menuju Green Energy.

“Tantangan Indonesia untuk mencapai green economy adalah pada sisi pendanaan. Komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi karbon sebanyak 26% - 41% sampai tahun 2030 dan mencapai zero carbon emission di 2060,” katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat