androidvodic.com

Laporan Wartawan News, Hari Darmawan

News, JAKARTA - Sepuluh maskapai kini memutuskan berhenti melayani rute penerbangan dari dan ke Ukraina untuk sementara waktu.

Keputusan ini mereka ambil sebagai antisipasi kemungkinan buruk atas dari semakin memanasnya hubungan antara Rusia dan Ukraina, tercatat sudah ada '

Mengutip dari laman situs Reuters pada Selasa (22/2/2022), penghentian layanan penerbangan keluar masuk Ukraina ini karena adanya peringatan dari Amerika Serikat (AS) tentang kemungkinan serangan oleh pasukan Rusia yang berkumpul di perbatasan.

Salah satu maskapai yang menghentikan layanan penerbangannya, yaitu Lufthansa yang menutup layanan penerbangan ke Kiev dan Odessa, Ukraina.

Lufthansa beranggapan bahwa keamanan penumpang dan kru menjadi prioritas pertama dan akhirnya harus menghentikan layanannya ke Ukraina.

Baca juga: Putin Akui Dua Wilayah Separatis Ukraina Merdeka, Rusia Bakal Bebas Kirim Tentara?

Meski begitu, Lufthansa mengaku terus memantau situasi terkini terkait ketegangan antara Ukraina dan Rusia dan berkoordinasi dengan otoritas penerbangan setempat.

Langkah tersebut juga diikuti sejumlah maskapai lainnya seperti Austrian Airlines, Swiss International Air Lines, dan Eurowings yang menangguhkan layanan penerbangan ke Ukraina.

Baca juga: Pasar Asia Tenggelam Buntut Meningkatnya Ketegangan Rusia vs Ukraina

Kemudian Swiss juga akan menangguhkan penerbangan ke Kiev mulai Minggu sampai 28 Februari. Maskapai-maskapai tersebut juga memutuskan tidak akan terbang di atas Ukraina untuk mencapai destinasi lainnya.

Baca juga: Penduduk di Kota Donetsk Merayakan Pengakuan Rusia Atas Kemerdekaan Republik Donetsk

Sementara itu maskapai Ukraina SkyUp Airlines mengatakan bahwa penerbangan dari Madeira, Kepulauan Portugal, terpaksa harus mendarat di Moldova pada pekan lalu karena perusahaan yang menyewakan armadanya mengatakan tidak bisa masuk ke wilayah udara Ukraina.

Kemudian maskapai penerbangan Prancis Air France telah membatalkan penerbangan terjadwal ke dan dari Kiev pada 22 Februari karena situasi keamanan di Ukraina