androidvodic.com

Pertamina NRE Beberkan Target Proyek Energi Hijau 10 Gigawatt Hingga 2026 - News

Laporan Wartawan News, Yanuar Riezqi Yovanda

News, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) menjadi satu di antara pemain utama dalam pemenuhan komitmen pemerintah untuk energi hijau, di mana perseroan menargetkan 17 persen energi bersih dalam portofolio bisnis pada 2030.

Sementara, melalui PT Pertamina Power Indonesia atau dikenal dengan Pertamina NRE, telah ditetapkan target kapasitas energi bersih sebesar 10 gigawatt (GW) pada 2026.

"Jumlah itu meliputi 5 GW pembangkit gas, 4 GW energi terbarukan di dalamnya termasuk panas bumi, serta 1 GW energi baru yakni green hydrogen, electric vehicle, nature climate solution, dan lainnya," ujar Chief Executive Officer (CEO) Pertamina NRE Dannif Danusaputro melalui keterangan tertulis, Rabu (9/3/2022).

Dia menjelaskan, mayoritas portofolio hijau tersebut berada dalam pengelolaan Pertamina NRE beserta anak-anak usaha dan afiliasinya.

"Semua target yang dicanangkan akan dicapai dengan kolaborasi, baik dengan internal Pertamina Group maupun perusahaan lainnya yang memiliki visi selaras,” kata Dannif.

Baca juga: Kilang Minyak Pertamina di Balikpapan Terbakar, Operasional Masih Berjalan Normal

Adapun satu di antara kolaborasi tersebut adalah pengembangan panas bumi green hydrogen yang dilakukan oleh PT Pertamina Geothermal Energy (PGE).

"PGE sudah memiliki kapasitas terpasang 672 megawatt (MW) own operation, dan untuk pengembangan gas to power dilakukan oleh PT Jawa Satu Power dan PT Jawa Satu Regas. Contohnya proyek Jawa-1 dengan kapasitas 1,8 GW," katanya.

Kemudian untuk pemenuhan target EV ecosystem, Pertamina melalui Pertamina NRE bersama holding perusahaan tambang pemerintah MIND ID, PT Aneka Tambang Tbk, dan PT PLN tergabung dalam Indonesia Battery Corporation (IBC).

Baca juga: Harga LPG Non Subsidi Naik, Pertamina Cegah Masyarakat Mampu Beralih ke Gas Melon

Dannif menambahkan, perusahaan ini difokuskan untuk bergerak di industri baterai dari hulu ke hilir, mulai dari penyediaan baterai untuk kendaraan listrik, stasiun pengisian listrik umum (SPLU), dan ekosistem pendukung lainnya.

"Kolaborasi ini diharapkan bisa mendorong transisi di sektor transportasi, dari BBM fosil ke kendaraan listrik," pungkasnya.

Selain itu, dalam rangka mewujudkan transisi energi, Pertamina NRE telah melakukan kolaborasi dengan subholding lain ataupun afiliasi Pertamina untuk menyediakan sumber energi hijau.

Pertamina NRE sudah mengoperasikan PLTS Badak dengan kapasitas 4 MW pada 2019, PLTS Dumai 2 MW, PLTS Cilacap 1,34 MW, dan PLTS atap di 141 SPBU.

Pertamina NRE juga mendukung program Green Industry Cluster dengan membangun PLTS di Kawasan Sei Mangkei 2 MW, PLTBg Sei Mangkei 2,4 MW, dan melakukan layanan operation and maintenance di PLTBg Kwala sawit serta Pagar Merbau 2 MW.

Selanjutnya, bekerjasama dengan BPPT, Pertamina NRE sedang dalam tahap finalisasi pembangunan PLTP Binary di Tomohon, Sulawesi Utara sebagai proyek percontohan PLTP skala kecil.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat