androidvodic.com

Raup Cuan dari Lonjakan Harga Komoditas, Laba Bersih TINS Melesat Rp 1,3 Triliun - News

Laporan Wartawan News, Ismoyo

News, JAKARTA - Emiten tambang PT Timah Tbk (TINS) meraup cuan dari lonjakan harga komoditi mineral di pasar global sepanjang tahun buku 2021.

Perseroan sukses membukukan kenaikan laba bersih sebesar 483 persen menjadi Rp1,3 triliun dibandingkan tahun 2020 yang rugi sebesar Rp341 miliar.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Timah, M. Krisna Sjarif mengungkapkan, lonjakan laba bersih ditopang oleh penurunan beban pokok pendapatan.

Sepanjang 2021, beban pokok pendapatan TIMAH turun 21 persen menjadi Rp11,17 triliun dibandingkan tahun 2020 yang sebesar Rp14,09 triliun.

Melesatnya harga komoditas timah di pasar internasional menjadi sebuah kesempatan istimewa bagi TINS, karena dengan biaya produksi yang rendah Perseroan mampu menjual komoditasnya di harga yang signifikan.

Baca juga: Sepanjang 2021, Mitratel Raup Laba Bersih Rp 1,38 Triliun, Ini Penopangnya

“Melesatnya performa TINS menjadi sebuah hadiah istimewa di tengah situasi pandemi yang belum berakhir, namun tak menyurutkan optimisme Manajemen bahwa di tahun‐tahun berikutnya kinerja akan mampu lebih baik didukung pemanfaatan teknologi penambangan yang lebih berkualitas dan berbiaya rendah,” ungkap Krisna di Jakarta, Senin (14/3/2022).

Baca juga: Genjot Pertumbuhan Bisnis, Emiten Media Ini Akan Tawarkan Platform OTT

Sementara itu, dari sisi kinerja operasi, produksi bijih timah tahun 2021 tercatat sebesar 24.670 Ton atau turun 38 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar 39.757 Ton.

Produksi tersebut dikontribusikan dari lapangan darat dan laut.

Di mana sebesar 46 persen berasal dari penambangan darat, dan 54 persen berasal dari penambangan laut.

Baca juga: Sepanjang 2021, Bank Mega Kantongi Laba Rp 4,01 Triliun

Kemudian pada tahun yang sama, produksi logam timah hanya mencapai 26.465 MTon atau turun 42 persen dari tahun 2020 sebesar 45.698 MTon.

Krisna pun optimis, di tahun 2022 perusahaan dapat merealisasikan kinerja yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya.

Baca juga: Pandemi, Layanan Digital Banking Bankjatim Melejit Triple Digit

Salah satu upaya tersebut ialah pemanfaatan teknologi terbaru.

“Pemanfaatan teknologi Ausmelt yang akan beroperasi di semester kedua tahun ini diharapkan mampu menekan biaya produksi pembuatan logam timah, sehingga profitabilitas Perseroan akan semakin cemerlang di tengah iklim usaha yang semakin kompetitif,” pungkas Krisna.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat