androidvodic.com

McDonald’s di Rusia Bakal Ganti Nama, Mobil Renault Nasibnya Lebih Buruk - News

News -- McDonald's mengumumkan penarikannya dari pasar Rusia dan telah mulai menjual bisnisnya di negara itu, menurut pernyataan perusahaan yang diterbitkan pada hari Senin di situs web PR Newswire.

"Setelah lebih dari 30 tahun beroperasi di negara itu, McDonald's Corporation mengumumkan akan keluar dari pasar Rusia dan telah memulai proses untuk menjual bisnis Rusia-nya.

Ini mengikuti pengumuman McDonald's pada 8 Maret 2022, bahwa mereka telah menutup sementara restoran di Rusia. dan menghentikan operasi di pasar," kata pernyataan itu.

Baca juga: Serangan Rusia Hanya Berjarak 9 Mil ke Polandia, Basis Militer di Lviv Dihancurkan

Menurut laporan tersebut, "Sebagai bagian dari keputusan McDonald's untuk keluar, Perusahaan mengejar penjualan seluruh portofolio restoran McDonald's di Rusia kepada pembeli lokal.

Perusahaan bermaksud untuk memulai proses "de-Arching" restoran tersebut, yang berarti tidak lagi menggunakan nama, logo, merek, dan menu McDonald's, meskipun Perusahaan akan terus mempertahankan merek dagangnya di Rusia Prioritas McDonald's termasuk memastikan karyawan McDonald's Rusia terus dibayar hingga penutupan transaksi dan bahwa karyawan memiliki pekerjaan di masa depan dengan pembeli potensial mana pun."

Sebuah sumber di McDonald's mengatakan kepada TASS, restoran akan dibuka di Rusia dengan merek baru pada pertengahan Juni, sementara pekerjaan, sebagian besar pemasok, dan menu akan dipertahankan.

Baca juga: Memanasnya Pertarungan Intelijen Rusia dengan Amerika Cs di Balik Perang di Ukraina

Setelah Rusia melancarkan operasi militer khusus di Ukraina, sejumlah perusahaan asing menghentikan kegiatan di Rusia.

Sementara itu, merk mobil asal Prancis, Renault, nasibnya lebih buruk setelah dinasionalisasi.

Renault tidak akan memiliki opsi untuk membeli kembali pabriknya di Moskow, kata Wakil Walikota Maksim Liksutov di televisi Moskva-24.

"Penting bahwa ketika kami mendapatkan pabrik, kami tidak memberikan opsi kepada Renault untuk pembelian kembali," kata Liksutov.

"Itu adalah posisi prinsip walikota Sergey Sobyanin."

Pabrik di masa depan akan menggunakan sebagian besar suku cadang mobil buatan Rusia, katanya. Kota Moskow siap memberikan pesanan untuk pabrik, katanya.

Baca juga: Pengurus MUI Serukan Perdamaian Rusia-Ukraina: Kedua Belah Pihak Sama-sama Rugi

Sobyanin sebelumnya mengatakan pabrik tersebut akan membuat mobil Moskvitch. Pembuat truk Kamaz akan menjadi mitra teknologi, kata walikota di blognya.

Kementerian Perdagangan dan Industri Rusia mengharapkan bekas pabrik Renault Rusia akan mulai memproduksi mobil Moskvitch akhir tahun ini.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat