androidvodic.com

UNDP Ajak Milennial Berinvestasi Bijak untuk Dukung SDGs - News

Laporan Wartawan News, Reynas Abdila

News, JAKARTA - United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia mendorong generasi muda agar memulai investasi dengan cara bijak untuk mendukung SDGs atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Head of Communication UNDP Indonesia Tomi Soetjipto mengatakan, tren investasi saat ini telah mencapai perubahan mendasar karena semua orang dapat memilih dan memutuskan instrumen mereka dengan cara yang paling nyaman.

Melalui berbagai aplikasi investasi misalnya, semua orang dapat menginvestasikan uang mereka dalam hitungan detik.

Baca juga: Berhasil Kembangkan Pariwisata Lingkungan, Wirausaha Muda dari Kepulauan Riau Menangi Program UNDP

Namun demikian, perubahan tersebut tidak dibarengi dengan literasi keuangan tentang bagaimana memilih dengan bijak berdasarkan kredibilitas instrumen keuangan.

“Banyak sekali duit anak muda hilang dengan mudahnya melalui skema investasi yang tidak aman. Sayang sekali, karena kemudahan investasi itu juga mudah juga hilangnya.

Jadi, kita bicara bagaimana menarik investasi anak muda itu ke proyek-proyek pembangunan Indonesia,” kata Tomi dalam webinar Smart Investment for Smarter Generation, Selasa (24/5/2022).

Baca juga: Gandeng UNDP dan KOICA, Kementerian PANRB Sempurnakan Modul Pembelajaran bagi Pengelola SP4N-LAPOR!

Pemerintah Indonesia saat ini telah mengeluarkan berbagai instrumen keuangan yang melibatkan pembiayaan oleh publik, seperti SDGs Bond hingga Green Sukuk.

Instrumen keuangan tersebut, dikatakannya, lebih aman dan bermanfaat karena dapat berkontribusi untuk negara, yakni digunakan untuk pembangunan berkelanjutan atau proyek-proyek yang ramah lingkungan, sesuai dengan standar internasional.

Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kementerian Keuangan Deni Ridwan mengungkapan, sejak penerbitan green sukuk atau sukuk hijau mulai 2018 sampai 2020, berhasil mengurangi emisi 10,3 juta ton setara karbon dioksida.

Menurut Deni, investor milenial yang mulai berinvestasi pada Surat Berharga Negara (SBN) ini dapat membantu perekonomian agar pembiayaan pembangunan juga dapat lebih mandiri.

“Kalau teman-teman banyak yang bertanya kenapa pemerintah hutang terus, karena kita harapkan adanya semakin besar kontribusi dari investor domestik. Kenapa kita sasar generasi muda?” tanya dia.

Baca juga: Keberadaan UNDP di Indonesia Penting untuk Mendukung KLHK Melanjutkan Tindakan Korektif

“Karena harapannya milenial dari yang masih SMA atau kuliah, atau kerja, setelah mengetahui manfaat investasi, harapannya ke depan Indonesia bisa mendapat sumber pembiayaan jangka panjang dari domestik, tanpa tergantung dari investor asing. Jadi kita punya kemandirian dari sisi pembangunan,” ujarnya.

Deni menuturkan, catatan pihaknya menunjukkan bahwa ada 40 persen generasi milenial telah menjadi investor retail domestik di Indonesia.

Bahkan, ada sekitar 1 persen dari generasi z, yakni siswa SMA, juga sudah mulai untuk berinvestasi.

“Kondisi sektor keuangan kita saat ini didominasi oleh perbankan, yang mana pengelolaan dananya jangka pendek.

Sementara kita untuk pembangunan itu perlu dibiayai oleh sumber-sumber jangka panjang.
Misal pembangunan jembatan, airport dan sarana lainnya, itu tentu membutuhkan waktu jangka panjang,” ucapnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat