Menperin Agus Gumiwang Bangga Ekspor Mobil ke Australia Penuhi Standar Emisi - News
Laporan Wartawan Tribunnews, Lita Febriani
News, JAKARTA - Indonesia melepas ekspor kendaraan pertamanya ke Australia pada Februari 2022, dimulai dengan Toyota Fortuner.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, menyampaikan ekspor ke Australia membuktikan produk kendaraan Indonesia memiliki daya saing.
"Untuk penambahan ekspor ke Australia itu adalah mobil yang berbasis ICE dan sudah berstandar di atas Euro 4. Itu memang menjadi klasifikasi atau persyaratan dari Australi. Itu suatu hal yang sangat membanggakan, artinya Indonesia sudah bisa memproduksi mobil-mobil ICE dengan standar emisi yang ditetapkan oleh negara seperti Australi dan Eropa," tutur Agus dalam acara Sosialisasi Produk Ventilator Dalam Negeri di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Rabu (15/6/2022).
Baca juga: Usai Ventilator, Menperin Berharap Hilirisasi Industri Nikel Penuhi Kebutuhan Produksi Jarum Suntik
Sebagai informasi, Toyota Fortuner yang diekspor ke Australia telah memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) lebih dari 75 persen.
Menyinggung soal kendaraan listrik apakah nantinya juga akan dikapalkan ke Australia, Menperin menyebut belum ada arah ke sana.
Saat ini industri otomotif Tanah Air tengah fokus membangun fasilitas produksi baterai untuk membuat harga mobil listrik lebih kompetitif.
"Mobil listrik kita juga belum ekspor. Untuk baterai listrik baru dalam proses pembangunan, jadi belum ada pabrik baterai listrik untuk mobil yang sudah beroperasi. Tetapi semua on going dan akan produksi," ungkap Menperin.
Terkini Lainnya
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, menyampaikan ekspor ke Australia membuktikan produk kendaraan Indonesia memiliki daya saing.
OJK Klaim Perbankan Blokir 6.056 Rekening Terkait Judi Online
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Di Hadapan DPR, Bos BTN Ungkap Aksi Korporasi dengan Bank Muamalat Tak Dilanjutkan
Dampak Permendag 8 Tahun 2024, 11.000 Pekerja Industri TPT Kena PHK
Pengusaha Ngeluh Nilai Tukar Rupiah Terpuruk, Bank Indonesia Kasih Kabar Gembira
Menkeu Sri Mulyani Ramal Pertumbuhan Ekonomi RI di Atas 5 Persen pada Semester II 2024
Atasi Jebakan Negara Berpendapatan Menengah, Pemerintah Perlu Transformasi Birokrasi