androidvodic.com

Harga Minyak Goreng Belum Sentuh HET, Masih Rp 17.000 Per Liter, IKAPPI: Perlu Libatkan BUMN - News

News, JAKARTA - Usai dilantik oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), di Istana Negara, Jakarta, Rabu (15/6/2022), Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan berjanji akan fokus bekerja demi memastikan ketersediaan minyak goreng dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat.

“Background saya yang pengalamannya panjang, pernah juga menteri, pernah juga pimpinan MPR, saya insyaallah dengan bersama-sama teman-teman bisa cepat menyelesaikan terutama minyak goreng, ketersediaannya ada, harga terjangkau. Kalau berlama-lama kan kasihan rakyatnya. Itu saya kira prioritas,” ujarnya.

Zulkifli Hasan menyatakan, dirinya akan segera mempelajari secara detail kendala yang dihadapi dalam penyediaan minyak goreng tersebut.

Baca juga: UPDATE HARGA Minyak Goreng Hari Ini, 17 Juni 2022: Sania, Sunco, Barco, Filma hingga Tropical

Belum Sentuh HET

Di sisi lain, Sekretaris Jenderal Ikatan Pedagang Pasar Indonesia, Reynaldi Sarijowan mengatakan harga minyak goreng curah di pasaran masih banyak yang belum menyentuh HET. Dia mengatakan beberapa harga minyak goreng di pasaran saat ini masih di angka Rp 16.000 per liter-Rp 17.000 per liter.

“Kami melihat harga minyak goreng curah masih di atas HET kisaran Rp 16.000 per liter-Rp 17.000 per liter. Dan beberapa daerah yang mengalami harga minyak goreng curah sesuai HET masih di beberapa titik saja,” kata Reynaldi dikutip dari Kontan.co.id, Kamis (16/6/2022).

Baca juga: Minyak Goreng Curah Akan Dihapus? Mendag Zulkifli Hasan Beri Penjelasan

Dengan keadaan keberadaan minyak goreng yang sesuai HET masih belum merata, menurutnya pemerintah masih memiliki pekerjaan rumah dalam hal pendistribusian.

Oleh karena pihaknya mendorong kepada pemerintah agar bisa mendistribusikan minyak goreng sesuai HET keseluruh wilayah. Reynaldi menyarankan agar ada pelibatan BUMN secara maksimal untuk mengatasi permasalahan minyak goreng.

Seperti halnya pada komoditi gula, menurutnya peran BUMN cukup berhasil dalam mengelola produksi gula dan penstabilan harganya di pasaran.

“Seperti yang kita tahu saat ini produksi minyak goreng dipegang swasta masih juga belum menyentuh HET padahal juga katanya produksi melimpah,” tuturnya.

Dia juga mengatakan apabila memang produksi dikelola oleh swasta bukan oleh pemerintah, maka paling tidak pemerintah dapat memberikan subsidi distribusi minyak goreng pada searah daerah yang belum terjangkau minyak goreng curah dengan harga HET.

Dengan begini penyebaran minyak goreng curah dapat bisa merata dan dirasakan oleh lebih banyak orang yang membutuhkan lagi.

Selanjutnya dia juga menyoroti, pengawasan teknis menggunakan sistem online dirasa terlalu rumit untuk dilakukan oleh konsumen pasar, terlebih pada umumnya konsumen dan pedagang di pasar tradisional adalah ibu - ibu.

“Kami setuju bahwa hal ini untuk pengawasan namun jika memperumit dalam implementasinya lalu untuk apa? kami minta pemerintah dapat mengkaji ulang kebijakan ini,” tutup dia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat