androidvodic.com

Australia Larang Impor Emas Rusia dan Siapkan Bantuan Tambahan ke Ukraina - News

Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo

News, KYIV – Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyatakan negaranya menyiapkan bantuan tambahan 34 unit kendaraan lapis baja ke Ukraina dan melarang impor emas Rusia.

Berbicara pada konferensi pers di ibukota Ukraina bersama Presiden Volodymyr Zelenskyy, Albanese mengatakan, Australia akan menjatuhkan sanksi dan larangan perjalanan pada 16 menteri serta oligarki Rusia, sehingga jumlah total individu Rusia yang dikenai sanksi oleh Australia menjadi 843.

Albanese juga akan menyuplai peralatan militer tambahan yang diminta oleh Ukraina, termasuk 14 pengangkut personel lapis baja, 20 kendaraan lapis baja Bushmaster dan sejumlah drone.

Zelenskyy mengatakan bahwa Australia memberi Ukraina "bantuan yang cukup besar, khususnya dukungan pertahanan" dan bahwa pasukan Ukraina "sangat menghargai" kendaraan Bushmaster.

Dikutip dari Channel News Asia, Senin (4/7/2022) Albanese pada hari Minggu (3/7) mengunjungi kota Bucha dan Irpin serta bandara di Gostomel barat laut Kyiv, di mana pasukan Rusia diduga telah melakukan kejahatan perang.

"Merupakan kehormatan besar bagi saya sebagai perdana menteri Australia pertama yang mengunjungi Ukraina," katanya, seraya menambahkan bahwa perjalanannya "akan menunjukkan dengan sangat jelas kepada dunia solidaritas yang ada antara rakyat Australia dan rakyat Ukraina".

Baca juga: Pemerintah Amerika Serikat Berlakukan Larangan Impor Emas Rusia

Dia memberi penghormatan kepada "keberanian, ketangguhan, keberanian, dan tekad" dari presiden Ukraina, pasukan pertahanan, dan rakyatnya, dengan mengatakan mereka "bertekad untuk melawan pengganggu yang melanggar hukum internasional tanpa provokasi atau alasan apa pun".

Baca juga: Rusia Tuntut Ukraina Bertanggung Jawab Atas Serangan Rudal ke Kota Perbatasan Belgorod

Politisi Australia itu juga mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin akan mendapatkan "sesuatu yang layak dia dapatkan" jika dia menghadiri KTT G20 di Bali pada bulan November, seperti yang disarankan oleh Kremlin.

"Jika memang Tuan Putin menghadiri pertemuan itu, dia akan mendapatkan sambutan yang pantas dia dapatkan, yang bukan salah satu teman, dari seseorang yang menghormati aturan hukum internasional," pungkas Albanese.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat