androidvodic.com

Laporan Wartawan News, Seno Tri Sulistiyono

News, JAKARTA - Melonjaknya inflasi Amerika Serikat (AS) ke level 9,1 persen pada Juni 2022, tidak perlu disikapi secara berlebihan tetapi diimbau tetap melanjutkan investasi.

Direktur Utama PT Insight Investments Management (Insight) Ekiawan Heri Primaryanto meminta para investor tidak perlu cemas berlebihan terkait kondisi global saat ini.

“Pada kondisi pasar keuangan yang volatile saat ini, investor perlu melakukan diversifikasi dengan memilih produk investasi yang memiliki performa dan historical return stabil," kata Ekiawan dalam keterangannya, Jumat (15/7/2022).

Baca juga: Survei Alto Membuktikan, Kripto Lebih Populer dibanding Reksa Dana di Kalangan Milenial

Ia menjelaskan, Insight merekomendasikan Reksa Dana Insight Hajj Syariah Fund sebagai salah satu pilihan yang baik demi menjaga momentum petumbuhan investasi.

Ia menyebut, Reksadana I-Hajj Syariah Fund bertujuan memberikan pengembalian investasi yang relatif stabil dan meningkat dalam jangka panjang melalui investasi yang sesuaidengan prinsip syariah.

Dalam 10 tahun terakhir, kata Ekiawan, Reksa Dana Insight Hajj Syariah Fund (I-Hajj Syariah Fund) mencatatkan imbal hasil (return) 91,12 persen yang secara konsisten melampaui Reksa Dana Pendapatan Tetap Syariah lainnya.

Baca juga: Perluas Distribusi Penjualan Produk Reksa Dana, Bahana TCW Gandeng Bank Muamalat dan Fundtastic

"Performa dan return I-Hajj Syariah Fund ini juga relatif lebih stabil, jika dibandingkan dengan Reksa Dana Saham dan Campuran Syariah, terutama pada saat periode market crash," paparnya.

Menurutnya, rahasia I-Hajj Syariah Fund berhasil mencatatkan kinerja baik dan imbal hasil stabil dalam jangka panjang adalah menerapkan kebijakan investasi pada aset sukuk dan pasar uang korporasi syariah dengan peringkat utang minimum A - ,serta dimonitor secara ketat dan berkala.

"Selain itu dengan berinvestasi melalui I-Hajj Syariah Fund, para investor juga secara tidak langsung turut berkontribusi dalam program bertema peduli religi, yaitu memberangkatkan saudara-saudara kita yang kurang atau tidak mampu untuk beribadah ke Tanah Suci,” tutur Ekiawan.