Jerman Kembali 'Menjerit' Gazprom Ciutkan Aliran Gas, Krisis Energi Eropa Makin Parah - News
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
News, MOSKOW - Jerman dan negara-negara Uni Eropa kembali menjerit setelah Rusia kembali mengurangi pasokan gasnya ke benua tersebut.
Meskipun telah memperbaiki aliran pipa Nord Stream 1, namun Moskow tak mau sepenuhnya membuka pipa tersebut banyak-banyak.
Rusia memperketat aliran gasnya ke Eropa pada Senin (25/7/2022) kemarin, karena raksasa energi Gazprom mengumumkan aliran pasokan gas melalui pipa Nord Stream 1 ke Jerman akan turun sebanyak 80 persen.
Baca juga: Putus Ketergantungan Energi Rusia, Uni Eropa Mulai Lirik Pasokan Gas dari Nigeria
Gazprom mengatakan aliran gas Rusia akan turun menjadi 33 juta meter kubik per hari, mulai pukul 04:00 GMT pada Rabu besok (27/7/2022), karena perlunya menghentikan pengoperasian turbin gas Siemens di stasiun kompresor atas instruksi dari pengawas industri.
Dikutip dari Reuters, Jerman mengatakan tidak melihat adanya alasan teknis dalam pengurangan terbaru ini.
Sementara pemangkasan pasokan gas Rusia terjadi ketika Moskow dan Barat saling bertukar sanksi ekonomi di tengah konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.
Kontrak gas bulan depan Belanda, sebagai patokan Eropa, ditutup 9,95 persen lebih tinggi di tengah berita pemangkasan aliran gas terbaru di pipa Nord Stream 1.
Pipa Nord Stream 1, yang memiliki kapasitas 55 miliar meter kubik per tahun, adalah sambungan gas Rusia terbesar ke Eropa.
Uni Eropa (UE) berulang kali menuduh Rusia melakukan pemerasan energi, sementara Moskow mengatakan pemangkasan tersebut terjadi karena masalah pemeliharaan pipa dan efek sanksi Barat.
Politisi di Eropa mengatakan pemangkasan aliran gas Rusia, dapat mendorong Jerman ke jurang resesi dan menyebabkan naiknya harga bagi konsumen yang sudah bergulat dengan harga pangan dan bahan bakar yang tinggi.
Baca juga: Eropa Beri Izin Perusahaan Energi Rusia Untuk Ekspor Gas Dengan Negara Ketiga
Pada pekan lalu, Jerman dipaksa untuk mengumumkan bailout sebesar 15 miliar dolar AS dari Uniper, perusahaan terbesar Jerman yang mengimpor gas Rusia.
Peringatan Putin
Pemimpin Rusia Vladimir Putin telah meramalkan pemotongan terbaru. Pada bulan ini, Putin juga memperingatkan sanksi lanjutan dari pihak Barat dapat memicu kenaikan harga energi di seluruh dunia.
Rusia telah memotong aliran gas melalui pipa Nord Stream 1 menjadi 40 persen dari kapasitasnya pada bulan Juni lalu, dengan alasan keterlambatan kembalinya turbin yang diperbaiki Siemens Energy di Kanada. Penjelasan tersebut ditolak Jerman dan disebut sebagai "alasan palsu".
Terkini Lainnya
Konflik Rusia Vs Ukraina
Jerman dan negara-negara Uni Eropa kembali menjerit setelah Rusia kembali mengurangi pasokan gasnya ke benua tersebut.
Konflik Rusia Vs Ukraina
BERITA REKOMENDASI
Gertak Rusia, Amerika Kirim Kapal Selam Nuklir ke Kuba
BERITA TERKINI
berita POPULER
Demi Sejahterakan Masyarakat Pengusaha Tambang Lokal Harus Diprioritaskan Terkait Perizinan
Baju Impor Ilegal Marak di Pasaran, Mendag Zulkifli Hasan dan Asosiasi Bentuk Satgas
Inaplas Keluhkan Permendag 8/2024: Industri Polyester Telah Tutup dan Lainnya Segera Menyusul
Komisi VI DPR Nilai Tepat BTN Batalkan Rencana Akuisisi Bank Muamalat
Perluas Jangkauan di Asia-Pasifik, Vietjet Buka Rute Penerbangan ke China dan Korea Selatan