androidvodic.com

Bos The Fed Bantah Ekonomi AS Sedang dalam Resesi - News

 
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
 
News, WASHINGTON - Ketua Federal Reserve AS (The Fed) Jerome Powell tidak percaya ekonomi Amerika Serikat (AS) berada di dalam resesi karena The Fed telah menaikkan suku bunga lebih lanjut untuk melawan inflasi.

Dalam konferensi pers menyusul keputusan The Fed untuk menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin untuk kedua kalinya, Rabu kemarin, Jerome Powell mengatakan pasar tenaga kerja AS masih sangat kuat, sehingga tidak masuk akal baginya jika ekonomi AS berada di dalam resesi.

“Saya tidak berpikir AS saat ini dalam resesi dan alasannya adalah ada terlalu banyak area ekonomi yang berkinerja terlalu baik. Ini adalah pasar tenaga kerja yang sangat kuat, tidak masuk akal bahwa ekonomi akan berada dalam resesi dengan hal semacam ini terjadi,” ujar Powell, yang dikutip dari CNBC.

Kenaikan suku bunga pada Rabu kemarin, menandai langkah terbaru The Fed dalam upayanya untuk mengurangi tekanan inflasi yang tinggi.

Bursa saham AS melonjak setelah kenaikan suku bunga The Fed diumumkan, dengan indeks Dow Jones Industrial Average naik 450 poin dan indeks Nasdaq Composite melonjak 4 persen.

Investor khawatir kenaikan suku bunga The Fed dapat mendorong ekonomi AS ke jurang resesi, namun Powell mengatakan Bank Sentral AS akan mengawasi dengan cermat data ekonomi untuk menentukan langkah di masa depan.

Baca juga: The Fed Resmi Naikkan Suku Bunga Lagi 75 Bps, Analis: Bikin Investor Optimis

Namun Powell menambahkan, kenaikan suku bunga besar lainnya mungkin diperlukan pada pertemuan The Fed berikutnya untuk memperlambat laju kenaikan inflasi.

Sementara data Produk Domestik Bruto (PDB) AS di kuartal kedua tahun ini akan dirilis hari ini. Dow Jones memperkirakan ekonomi AS hampir tidak berkembang, menyusul kontraksi sebesar 1,6 persen pada kuartal pertama tahun 2022.

Banyak pihak di Wall Street menyebut pertumbuhan ekonomi AS ke zona negatif dalam dua kuartal berturut-turut sebagai resesi.

Baca juga: Saham Wall Street Berjatuhan Jelang Pengumuman The Fed

Namun menurut Biro Riset Ekonomi Nasional (NBER), data PDB bukan satu-satunya barometer yang menunjukkan ekonomi suatu negara berada di dalam resesi

Powell mengatakan dia belum melihat laporan PDB, namun dia mengaku menantikan data PDB yang akan dirilis hari ini.  

“Anda cenderung mengambil laporan PDB pertama dengan sebutir garam,” katanya.

Baca juga: Menkeu Janet Yellen: Ekonomi AS Melambat, Resesi Tidak Terhindarkan

Dilansir dari Financial Post, Gedung Putih pada Rabu kemarin juga menyatakan ekonomi AS saat ini tidak berada di dalam resesi atau dalam pra-resesi, menyusul keputusan The Fed menaikkan suku bunga untuk meredam inflasi.

Sekretaris pers Gedung Putih, Karine Jean-Pierre menolak mengomentari kebijakan moneter The Fed terkait kenaikan suku bunga tiga perempat poin presentase.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat