androidvodic.com

ESG Bisa Jadi Solusi untuk Dunia Usaha Beradaptasi dengan Perubahan Iklim - News

Laporan Wartawan News, Eko Sutriyanto

News, JAKARTA - Saat ini Environment Social and Governance (ESG) menjadi salah satu kunci mewujudkan kinerja bisnis yang ekselen, berkelanjutan dan berdaya saing global.

"ESG masih menjadi salah satu solusi untuk membantu dunia usaha mendukung dunia beradaptasi dengan perubahan iklim sebagai salah satu isu global," kata Ketua Umum Forum Ekselen Bisnis Indonesia (Febindo), Faisal Yusra saat Executive Seminar on Business dengan tema Optimizing ESG & Corporate Performance Towards Business Sustainability di Jakarta, Kamis (28/7/2022).

Environmental Social Governance (ESG) merupakan suatu standar perusahaan dalam praktik investasinya yang terdiri dari tiga konsep atau kriteria, yakni Environmental (Lingkungan), Social (Sosial) dan Governance (Tata Kelola Perusahaan).

Baca juga: Tanggap Perubahan Iklim dan SDGs, JICT Dorong Pelajar Peduli Lingkungan

Perusahaan yang menerapkan prinsip ESG dalam praktik bisnis dan investasinya berarti akan turut mengintegrasikan serta mengimplementasikan kebijakan perusahaan, sehingga selaras dengan keberlangsungan tiga konsep tersebut.

Mengacu dalam sejumlah riset, sebut Faizal pengimplementasian ESG terbukti memberikan dampak positif terhadap kinerja bisnis.

Baca juga: Letak Astronomis dan Geografis Indonesia, serta Pengaruh Terhadap Iklim dan Waktu

"Perubahan iklim berdampak signifikan terhadap perubahan pasar sehingga ESG dapat membantu meningkatkan akseptansi pasar," kata Faisal dalam seminar yang penyelenggaraannya berkolaborasi dengan Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD).

Ditambahkannya, sejalan dengan tema transisi energi yang diusung pemerintah di G20, Febindo berkomitmen membantu perusahaan mengimplementasikan ESG dalam tata kelola perusahaan.

Senada, Ketua Umum IICD Sigit Pramono memaparkan, penerapan ESG bertujuan meningkatkan kontribusi dan nilai tambah perusahaan kepada kelestarian lingkungan dan karyawan atau mitra.

Dirinya menjelaskan, dari sisi lingkungan, perusahaan harus mengkaji lebih jauh dampak proses bisnis terhadap kelestarian lingkungan.

"Adapun untk sisi sosial, pershaan harus mengatur hubungan antara pemilik perusahaan dengan karyawan dan mitra," katanya.

Dibuka denngan sambutan secara virtual oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, seminar ini turut menghadirkan sesi dialog yang menghadirkan empat pembicara kunci yakni Direktur Utama Indonesia Power M. Ahsin Sidqi.

Kemudian Deputy CEO Indonesia Investment Authority (INA) Arief Budiman, Dewan Pembina IICD Sidharta Utama, dan Direktur Kepatuhan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Ahmad Solichin Lutfiyanto.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat