androidvodic.com

Kejar Volume Perdagangan 400 Juta Dolar AS di Kazakhstan dan Tajikistan - News

News, JAKARTA - Duta Besar RI untuk Kazakhstan dan Tajikistan Fadjroel Rachman mematok target volume perdagangan bisa tembus 400 juta dolar AS tahun ini.

Hal itu disampaikan saat menjadi pembicara B-Talk HUT Ke-51 Banjarmasin Post dengan tema Kalimantan Selatan Go Global secara virtual, Selasa (2/8/2022).

"Kami mencanangkan akhir tahun perdagangan bisa meningkat dibandingkan dua tahun yang lalu dari 350 juta dolar AS menjadi 400 juta dolar AS," kata Fadjroel.

Baca juga: Akademisi: RI Perlu Genjot Ekspor Sawit untuk Dorong Kesejahteraan Petani Swadaya

Mantan Juru Bicara Presiden Jokowi ini menyampaikan pada tahun 2020 paling banyak produk RI yang diekspor ke Kazakhstan adalah kelapa sawit dan minyak kelapa sawit atau CPO.

Fadjroel menginginkan Provinsi Kalimantan Selatan turut mendukung perdagangan ekspor ke Kazakhstan di komoditas lain.

"Yang bisa kita juga pakai dibawa ke sini apabila Kalimantan Selatan misalnya memproduksi kopi itu bisa dibawa diekspor ke Kazakhstan," tukasnya.

Selain itu, Kazakhstan sebagai negara nomor sembilan terbesar di dunia tidak memiliki laut karena itu produk-produk perikanan sangat dibutuhkan.

Fadjroel menuturkan kebanyakan perikanan RI yang diekspor ke Kazakhstan dalam bentuk ikan kering maupun dalam bentuk asap.

"Apabila bisa dibawa melalui kargo pesawat kemungkinan besar ikan yang segar pun bisa dibawa ke Kazakhstan, ini yang sekarang sedang kami usahakan," urainya.

Dubes Fadjroel menambahkan yang menarik produk santan di Kazakhstan memiliki harga lima kali lipat dari harga satu liter susu.

Menurut dia, kalau potensi ini digarap serius bakal memberikan nilai tambah yang sangat besar bagi Provinsi Kalimantan Selatan."Jadi kelapa santan sangat dicari di sini tetapi daging sapi, kambing, domba sangat murah bahkan kuda bisa diimpor ke RI," katanya.
Belajar dari Jokowi

Bekal menjadi Duta Besar RI diakui Fadjroel didapat kala dirinya bertugas menjadi jubir orang nomor satu di tanah air.

Baca juga: Pasarnya Sangat Menjanjikan, HKTI Dukung Pengembangan Ekspor Tanaman Hias

Fadjroel mengaku hanya menjalankan arahan Presiden Jokowi bahwa 70 sampai 80 persen tugas duta besar adalah harus menjalankan diplomasi ekonomi.

"Mendampingi Presiden Republik Indonesia sebagai juru bicara hingga menjadi duta besar pada dasarnya saya belajar menjalankan semua kebijakan Presiden di dalam negeri dan melaksanakannya di Kazakhstan dan Tajikistan," urainya.

Mantan aktivis ini menuturkan diplomasi ekonomi yang bisa diukur yakni dalam bentuk ekspor dan impor dari Indonesia ke negara tujuan.

Sejak dilantik, imbuh Fadjroel, Presiden Joko Widodo meminta dalam tiga tahun volume perdagangan RI-Kazakhstan harus bisa mencapai satu miliar dolar AS.

"Itu berarti hampir sama dengan sejumlah negara-negara di Eropa yang melakukan perdagangan dengan Indonesia," pungkasnya. (Tribun Network/Reynas Abdila)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat