androidvodic.com

Prediksi CEO Tesla Elon Musk: Resesi Ringan Akan Berlangsung Selama 18 Bulan - News

 
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
 
News, WASHINGTON - CEO Tesla Elon Musk membeberkan prospek ekonomi global dan rencana Tesla di masa datang pada rapat pemegang saham Tesla 2022 pada Kamis (4/8/2022) kemarin.

Di rapat tersebut, Musk memprediksi kemungkinan resesi ringan akan berlangsung selama 18 bulan.

“Membuat ramalan makroekonomi adalah resep untuk bencana. Kita telah melewati puncak inflasi dan kemungkinan akan melihat resesi yang relatif ringan yang berlangsung selama sekitar 18 bulan," ujar miliarder berusia 51 tahun ini.

Musk mengungkapkan analisis ekonominya didasarkan pada harga komoditas, yang dikeluarkan Tesla saat memenuhi bahan dan barang yang dibutuhkan untuk memproduksi kendaraan listrik.

“Kami mendapatkan sedikit wawasan tentang ke mana harga barang akan bergerak seiring waktu karena ketika Anda membuat jutaan mobil, Anda harus membeli komoditas berbulan-bulan sebelumnya saat dibutuhkan,” katanya.

Baca juga: Inggris Masuk Jurang Resesi, Berpotensi Picu Stagflasi

Di kuartal kedua tahun ini, konflik antara Rusia dan Ukraina serta pandemi Covid-19 di China tidak hanya menghambat aktivitas pabrik Tesla yang berada di Shanghai, tetapi juga memperparah gangguan rantai pasokan, menyebabkan kekurangan suku cadang dan masalah tenaga kerja di seluruh industri otomotif.

Saat ditanya mengenai rencana Tesla di masa-masa mendatang, Musk mengatakan Tesla akan meningkatkan pengeluaran modal serta pengeluaran biaya penelitian dan pengembangan.

Baca juga: Airlangga Hartarto Sebut Peluang Indonesia Masuk Jurang Resesi Sangat Kecil

“Secepat yang kita bisa melakukannya tanpa menyia-nyiakannya, semacam pembelian kembali saham dimungkinkan tergantung pada seperti apa arus kas Tesla di masa depan," ungkap Musk.

Produsen kendaraan listrik (EV) ini berencana memproduksi 20 juta kendaraan setiap tahunnya pada 2030 mendatang.

Baca juga: Terancam Resesi, Berikut Industri Yang Tahan Banting Menghadapi Gelombang PHK di Negeri Paman Sam

Elon Musk mengatakan untuk mendukung rencana ini, dibutuhkan setidaknya 12 pabrik, dengan masing-masing pabrik akan memproduksi 1,5 juta hingga 2 juta unit per tahunnya.

Saat ini Tesla memiliki pabrik perakitan di Shanghai, China, sementara di Amerika Serikat perusahaan ini memiliki pabrik di Fremont, California, Austin, dan Texas. Tesla juga memiliki pabrik di Jerman yang berada di Berlin.

Tesla juga memproduksi baterai EV di sebuah pabrik yang berada di Sparks, Nevada, yang dioperasikan bersama dengan Panasonic.

Pada rapat pemegang saham Tesla Kamis kemarin, Musk berharap dapat mengumumkan lokasi pabrik baru pada akhir tahun ini.

Musk juga mengungkapkan, Tesla hanya mendaur ulang 50 paket baterai EV per minggu di pabrik Nevada, akibat terbatasnya jumlah baterai karena sebagian besar masih berada di kendaraan yang digunakan saat ini.

Musk juga membual bahwa Tesla dan perusahaan roketnya SpaceX, adalah dua perusahaan yang paling banyak mendapat lamaran pekerjaan. Miliarder ini mengungkapkan, setidaknya 3 juta lamaran pekerjaan telah diterima Tesla pada tahun 2021.

“Kami mengizinkan orang untuk berpindah dari satu perusahaan ke perusahaan lain jika mereka mau. Itu keren kami mendukung itu.” ungkapnya.

Sementara audiens yang hadir secara langsung dalam pertemuan pemegang saham Tesla pada Kamis kemarin dipilih melalui undian, sedangkan yang lain dapat mengikuti pertemuan ini secara online melalui video streaming.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat