androidvodic.com

Erick Thohir: Pemerintah Tidak Hilangkan Subsidi BBM, Hanya Pengurangan - News

Laporan Wartawan News, Dennis Destryawan

News, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan, pemerintah tidak akan menghilangkan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM), hanya berencana untuk mengurangi subsidi.

Pemerintah tengah berupaya menekan subsidi energi dari Rp 502 triliun ke level Rp 300 triliun. Erick mengatakan, saat ini harga Pertamax Rp 12.500 per liter jauh di bawah harga keekonomiannya. Ia membandingkan dengan harga BBM Shell dengan spesifikasi RON 92.

“Kalau kita lihat harga BBM kita dibandingkan, misal Pertamina, Pertamax Rp 12.500 kalau kita lihat Shell Rp 17.000an,” ujar Erick Thohir saat rapat kerja dengan Komisi VI di DPR, Jakarta, Rabu (24/8/2022).

Baca juga: Stok Pertalite Kian Tipis, Menteri ESDM Telah Usulkan Penambahan Kuota BBM Subsidi

Erick mengatakan, Pertamax juga disubsidi oleh pemerintah sehingga di bawah harga keekonomian. Ia menjabarkan, harga BBM luar negeri 105 dolar Amerika Serikat (AS) per barel, sedangkan anggaran pemerintah 63 dolar AS per barel.

“Kemudian menjadi 93 dolar AS. Artinya pemerintah tidak menghilangkan subsidi,” tutur Erick.

Ia memastikan, pemerintah akan menghitung secara rinci. Dan tidak akan menghapus subsidi, namun melakukan pengurangan subsidi.

“Yang dilakukan pemerintah pengurangan subsidi. dari 105 dolar AS ke 90 dolar AS. Ini yang bisa kita sampaikan saat ini, karena belum ada rapat lanjutan,” kata Erick.

Baca juga: Sejumlah Menteri Datang ke Istana, Mendag Zulkifli Hasan Bantah Ratas Terkait BBM

Stok Pertalite Kian Tipis

Sebelumnya diberitakan, PT Pertamina (Persero) mencatat penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite hingga Juli 2022 sudah mencapai 16,8 juta kilo liter (KL).

Artinya, kuota BBM bersubsidi hingga akhir tahun ini hanya tersisa 6,2 juta KL dari kuota tahun ini yang ditetapkan sebesar 23 juta KL.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, kuota BBM subsidi yang menipis terjadi akibat meningkatnya konsumsi masyarakat.

Baca juga: Cegah Kenaikan Harga Pertalite, Pemerintah Butuh Tambahan Subsidi Hampir Rp 200 Triliun, DPR Setuju?

Berdasarkan APBN 2022, total subsidi yang diberikan pemerintah untuk Pertalite, solar, elpiji, dan listrik mencapai Rp 502 triliun.

Total anggaran subsidi sebesar Rp 502 triliun tersebut berdasarkan kuota Pertalite sebesar 23 juta kilo liter, sementara estimasi dari Menteri ESDM dan DPR kuotanya mencapai 28 juta kilo liter.

Maka dari itu, ia mendorong Pertamina untuk mengendalikan penyaluran BBM bersubsidi.

“Ini kan berarti akan ada tambahan di atas Rp 502 triliun yang sudah kita sampaikan," ucap wanita yang akrab disapa Ani tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat